Jakarta Film Week 2025 resmi digelar
Jakarta, Trenzindonesia.com | Jakarta Film Week 2025 resmi digelar dengan semangat baru: Reignite — menyalakan kembali percakapan, gairah, dan energi kolektif dalam dunia sinema Indonesia. Memasuki usia kelima, festival film internasional ini bukan sekadar ajang apresiasi, melainkan perayaan atas tumbuhnya talenta muda dan semakin kuatnya posisi Jakarta di peta perfilman global.
Festival yang digelar di CGV FX Sudirman, Jakarta, pada Selasa (30/9/2025) ini menjadi momentum penting bagi ekosistem perfilman tanah air. Dengan dukungan Kementerian Kebudayaan melalui Program Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya, Jakarta Film Week terus memperluas jangkauan industri, membuka peluang kolaborasi lintas negara, dan mempertemukan ide-ide segar dari para sineas muda.
“Dengan mengusung tema Reignite, Jakarta Film Week berkomitmen menyalakan kreativitas melalui talenta muda dan membuka kesempatan baru di panggung global,” ujar Rina Damayanti, Direktur Festival Jakarta Film Week 2025.
Dari Lokal ke Global: Jakarta Film Week Kian Mendunia

Sejak pertama kali digelar pada 2021, Jakarta Film Week terus menunjukkan lonjakan signifikan. Jumlah film meningkat hampir 55%, partisipasi negara bertambah, dan penonton melonjak hingga lebih dari 170 ribu pada 2024, baik secara daring maupun luring.
Festival ini juga melahirkan JFWNET – Industry Program, ruang kolaborasi profesional yang memperkuat jejaring industri film dunia. Tahun ini, Jakarta Film Week tampil makin matang dengan program baru, kehadiran sineas muda berbakat, serta jangkauan yang lebih luas hingga ke Afrika.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menegaskan dukungan pemerintah provinsi dalam menjadikan Jakarta sebagai Kota Sinema pada 2027.
“Jakarta Film Week memberi napas baru bagi ruang putar dan memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global dan kota sinema,” ujarnya.
Pembuka Megah dan Penutup Emosional
Tahun ini, festival dibuka dengan The Fox King (2025), film asal Malaysia yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF). Film ini merupakan proyek ko-produksi Indonesia–Malaysia dengan produser Yulia Evina Bhara.
Sebagai penutup, Jakarta Film Week menghadirkan film Dopamine, garapan Teddy Suryatmaja, yang dibintangi Shenina Cinnamon dan Angga Yunanda, tayang perdana eksklusif di festival ini.
Kompetisi dan Program Tematik yang Semakin Beragam
Festival menghadirkan sejumlah kompetisi bergengsi seperti Global Feature, Global Short, Global Animation, dan Direction Award untuk film panjang Indonesia. Tak ketinggalan, Jakarta Film Fund kembali memberi ruang bagi sineas muda lewat tiga karya baru:
- Amelia, Amelia (2025) karya Daphne,
- Duka Cita (2025) karya Fritz Widjaja,
- Salon Gue Aje (2025) karya Tahlia Salima Motik.
Selain kompetisi, berbagai program tematik juga hadir:
- Emergency Broadcast, membahas isu-isu global,
- Herstory, mengangkat kisah perempuan,
- Fantasea dan Classique, untuk karya imajinatif dan arsip sinema,
- serta kolaborasi lintas negara bersama Bioscoop Belanda, Made in Hong Kong, dan Postcards from Clermont Ferrand ISFF.
“Memasuki tahun kelima, kami ingin menjadikan festival ini semakin inklusif dan ramah bagi semua kalangan,” ujar Novi Hanabi, Manager Program Jakarta Film Week.
JFWNET–Industry Program: Jembatan Talenta Muda dan Dunia

Melalui JFWNET–Industry Program, festival ini membuka akses pengembangan talenta melalui kelas master, pitching forum, dan producers lab. Didukung MTN Seni Budaya, program ini menjadi ruang penting bagi sineas muda untuk terkoneksi dengan profesional industri film dunia.
Dirjen Kebudayaan Ahmad Mahendra menyebut kolaborasi ini selaras dengan visi MTN Seni Budaya untuk menjaring dan memperkuat talenta nasional.
“Program industri seperti ini menjadi medium penting untuk menemukan bakat baru dan memberi peluang kolaborasi internasional,” ujarnya.
Claresta Taufan, Wajah Baru Sinema Indonesia

Tahun ini, Jakarta Film Week menunjuk aktris muda Claresta Taufan sebagai Festival Ambassador. Namanya melambung lewat film Ronggeng Kematian (2024) dan Badarawuhi di Desa Penari (2024), serta tampil memukau dalam film Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat (2025).
Claresta juga baru saja meraih penghargaan Rising Star Award di Marie Claire Asia Star Award – BIFF 2025, menandai kiprahnya di panggung internasional.
“Festival seperti Jakarta Film Week adalah ruang penting bagi pecinta film dan pelaku industri untuk bertumbuh. Di sini, segala kemungkinan bisa terjadi,” ungkapnya penuh semangat.
Jadwal dan Tiket
Jakarta Film Week 2025 akan berlangsung pada 22–26 Oktober 2025, di beberapa lokasi utama:
CGV Grand Indonesia, CGV FX Sudirman, Taman Ismail Marzuki, Hotel Mercure Cikini, dan Galeri Indonesia Kaya.
Tiket bisa didapatkan mulai 13 Oktober 2025 melalui TIX.ID, atau langsung di lokasi. Penggemar juga bisa menikmati pemutaran daring di platform VIDIO. Informasi lengkap tersedia di www.jakartafilmweek.com dan akun media sosial @jakartafilmweek.
