Sebuah Karya Penuh Makna
Jakarta, Trenzindonesia | Penyanyi dan penulis lagu berbakat asal Indonesia, Dere, kembali menyapa penggemarnya dengan karya terbaru berjudul ‘Mawar’.
Dikenal dengan gaya musik minimalis yang sarat makna, Dere konsisten menghadirkan lagu-lagu dengan lirik puitis dan nuansa mendalam. Setelah sukses dengan album debutnya, Rubik, ia kini mengajak pendengarnya untuk merenungkan makna sebuah hubungan lewat single terbarunya yang dijadwalkan rilis pada 14 Februari 2025, bertepatan dengan Hari Kasih Sayang.

Sebelum perilisannya, Dere telah lebih dulu menggugah rasa penasaran dengan membagikan penggalan liriknya: “Apa maumu datang padaku bila memang kau tak mau aku?” Kalimat penuh makna ini ia unggah melalui media sosialnya di Instagram @__dere dan @_tigadua1, serta TikTok @tentangdere, mengundang respons dan interpretasi luas dari para pendengarnya. Dalam unggahannya, ia memberikan ruang bagi siapa saja untuk meresapi dan menafsirkan lirik tersebut sesuai pengalaman pribadi mereka.
“Patah hati atau jatuh cinta, aku sengaja meninggalkan ruang interpretasi bagi yang mendengarkan laguku,” ungkap Dere dalam salah satu pernyataannya. Lagu Mawar menggambarkan perasaan pengharapan yang muncul dari orang-orang yang datang dan pergi dalam hidup kita. Dere juga menyoroti bagaimana hubungan manusia terus berkembang, di mana seseorang bisa tiba-tiba hadir kembali setelah sekian lama menjauh.

Menariknya, dalam berbagai unggahan promosi lagu ini, Dere kerap menampilkan warna merah sebagai elemen visual utama—warna yang erat kaitannya dengan cinta dan segala kompleksitasnya. Ini semakin menguatkan dugaan bahwa lagu Mawar akan menjadi refleksi mendalam tentang berbagai bentuk hubungan yang pernah kita alami.
Bagi para penggemar yang ingin berinteraksi lebih jauh, Dere juga mengajak mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka setelah mendengar cuplikan lagunya. “Kirimi aku pesan dan mention aku di @__dere tentang rasa yang muncul setelah dengar penggalan lagu ini,” tulisnya di media sosial, membuka ruang interaksi yang lebih dekat antara musisi dan pendengarnya. (Da_Bon/Fjr) | Foto: Dok. Dere