Jakarta, Trenzindonesia | Lagu-lagu Mandarin klasik kini tampil dalam balutan teknologi masa depan berkat inovasi musisi dan kreator Icha Yang.
Bersama tim kreatifnya, Icha menghadirkan proyek animasi berbasis AI yang menghidupkan kembali lagu-lagu lawas lengkap dengan teks terjemahan dan visual romantis yang memukau.

“Sekarang serba AI, kan? Anak muda zaman sekarang pasti ngerti gimana teknologi bisa bikin semua jadi lebih hidup dan seru,” ujar Icha saat ditemui di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Selasa (27/5).
Proyek ini bukan hanya menjawab permintaan penggemar, tapi juga menarik perhatian publik karena konsepnya yang unik: perpaduan musik klasik Mandarin dengan teknologi animasi terkini. Dalam salah satu karya populernya yang tengah viral, “Goodbye My Love” versi Mandarin, Icha menyuguhkan kisah cinta penuh haru dengan latar animasi bergaya vintage Hong Kong, lengkap dengan ekspresi wajah, napas, hingga gestur karakter yang nyaris nyata.

Tak hanya itu, latar cerita animasi yang dihadirkan juga kaya estetika, mulai dari Hong Kong era 1950-an hingga zaman Kaisar Ming tahun 1368. Keunikan ini membuat banyak netizen terpesona dan memberi pujian pada detail artistik yang ditampilkan.
Ke depan, Icha juga tengah menyiapkan proyek animasi tribute untuk sejumlah legenda musik Mandarin seperti Teresa Teng dan Andy Lau, lengkap dengan gaya khas Icha yang tetap dipertahankan.
“Tenang aja, tetap bakal ada gaya khas aku di sana. Versi asli juga tetap dibuat kok,” ujarnya sambil tersenyum.
Meski sedang jadi perbincangan hangat, Icha menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar ikut tren, melainkan bagian dari mimpinya dalam menyatukan seni dan teknologi.
“Aku pengin terus berkarya, bereksperimen, dan belajar hal baru. Ini cara aku mengekspresikan diri,” tegasnya.
Proses produksi dilakukan dengan serius, mulai dari penggunaan green screen hingga editing ekspresi wajah secara detail. Tak heran jika hasilnya sukses menarik perhatian dan menuai banyak apresiasi.
Meski demikian, Icha tetap rendah hati. Ia mengaku bahwa proyek ini masih dalam tahap pengembangan dan terus disempurnakan.
“Kita masih terus belajar kok. Tapi yang pasti, semangatnya gak boleh padam,” ungkapnya.
Dengan semangat dan kreativitas yang tak pernah padam, Icha Yang membuktikan bahwa seni musik bisa bertransformasi dan tetap relevan lewat sentuhan teknologi.
(Da_Bon/Fjr) | Foto: istimewa