Malang Tegaskan Status sebagai “Home of Emo Music”
Malang, Trenzindonesia | Kota Malang kembali membuktikan dirinya sebagai “Home of Emo Music” di Indonesia.
Setelah dinobatkan oleh salah satu media Jakarta pada tahun 2023, Malang terus memperkuat posisinya dengan menyelenggarakan berbagai acara yang mempromosikan subgenre musik ini. Salah satu yang paling dinanti adalah konser bertajuk Tears n Tuuunes, yang akan digelar pada 28 Desember 2024 di Bento Kopi Plus Sawojajar.
Konser ini diselenggarakan oleh Heartfelt Collective bekerja sama dengan UUUSEE.LIVE, sebagai bentuk penghargaan terhadap geliat emo yang telah menjadi bagian dari identitas musik Malang. Dari perjalanan panjang emo di Indonesia—mulai dari masa “perjuangan” di akhir 2000-an hingga era kebangkitannya dalam gelombang baru emo—Malang selalu menjadi salah satu pusat gerakan ini.
Yang membuat Tears n Tuuunes semakin istimewa adalah kehadiran Eleventwelfth, band twinkly emo yang kembali ke Malang untuk kedua kalinya pada tahun 2024. Band ini dikenal sebagai salah satu nama besar dalam skena emo Indonesia, dengan lagu-lagu yang membawa emosi mendalam dan melodi khas yang memikat.
“Kami selalu senang tampil di Malang. Kota ini punya energi yang berbeda, terutama untuk musik emo. Ada rasa kebersamaan yang kuat,” ungkap salah satu anggota Eleventwelfth.
Tak hanya Eleventwelfth, Tears n Tuuunes juga akan menampilkan band-band lokal Malang yang sudah tak asing di telinga para penikmat emo:
Hallam Foe, dengan eksplorasi suara emo yang eksperimental.
Grey, band yang menggabungkan melankolia dengan dinamika musik yang intens.
Jamal, yang menghadirkan sisi emo yang energik dengan lirik penuh cerita.
Mika, dengan sentuhan emosi yang manis namun mendalam.
Keberadaan band-band ini membuktikan bahwa skena musik emo di Malang tak hanya hidup, tetapi juga berkembang dengan karya-karya yang autentik.
Perjalanan emo di Indonesia tak bisa dipisahkan dari sejarah Malang. Sejak era 2000-an, ketika emo sempat mendapatkan stigma negatif, hingga saat ini, skena ini telah melewati berbagai fase:
Era Perjuangan: Akhir 2000-an menjadi masa di mana emo mencoba bertahan di tengah pandangan skeptis publik.
Solidifikasi Ekosistem: Pertengahan 2010-an melihat munculnya lebih banyak ruang dan komunitas untuk emo, termasuk di Malang.
New Wave of Emo: Di era ini, emo kembali bangkit dengan warna baru, berkat dukungan digital dan kolektif kreatif seperti Heartfelt Collective.
Konser Tears n Tuuunes menjadi bukti bahwa era baru ini telah tiba, di mana emo bukan lagi sekadar subgenre, melainkan gerakan budaya yang terus relevan di hati pendengarnya.
Bagi kamu yang mencintai musik emo atau ingin merasakan energi emosional yang intens, Tears n Tuuunes adalah tempatnya. Acara ini tak hanya menyuguhkan musik, tetapi juga menghadirkan atmosfer keintiman yang khas dari komunitas emo: penuh dukungan, ekspresi, dan rasa saling terhubung.
Tears n Tuuunes bukan sekadar konser, tetapi selebrasi akan perjalanan panjang emo di Indonesia, khususnya di Malang. Jadi, catat tanggalnya—28 Desember 2024—dan siapkan dirimu untuk merasakan alunan Tears n Tuuunes yang akan membuat hatimu berdebar sekaligus tenang. (PR/Fjr) | Foto: Istimewa