JAKARTA, Trenzindonesia | Ramai sebuah unggahan di media sosial dengan klaim penelitian terbaru menunjukkan risiko miokarditis lima kali lebih tinggi setelah vaksinasi Covid-19 daripada saat terinfeksi Covid-19.
“Naskah kami tidak menghitung risiko miokarditis dengan berbagai jenis paparan. Naskah kami saat ini menyelidiki hasil klinis dari kasus miokarditis,” jelas peneliti dari Statens Serum Institute, Anders Husby, seperti dilansir dari Agence France-Presse (AFP), Senin (27/2/23).
Para peneliti dalam makalah tersebut menjelaskan, pasien dengan miokarditissetelah vaksinasi Covid-19 mengalami penurunan risiko gagal jantung secara signifikan pada 90 hari setelah masuk ke rumah sakit karena miokarditis.
Selain itu, para peneliti menemukan peningkatn risiko gagal jantung yang tidak signifikan pada 90 hari pada pasien dengan miokarditisyang terkait dengan penyakit Covid-19 bukan efek vaksin Covid-19.
Maka, dapat dipastikan klaim risiko miokarditis lima kali lebih tinggi setelah vaksinasi Covid-19 yang diinterpretasikan dari penelitian tersebut adalah salah/keliru. (Polri.go.id)