Dihadiri Para Sahabat dan Tokoh Dunia Hiburan
Jakarta, Trenzindonesia | Tujuh hari telah berlalu sejak kepergian seniman legendaris Titiek Puspa, namun cinta dan doa dari keluarga serta para sahabatnya terus mengalir.
Sebagai bentuk penghormatan dan mengenang jasa-jasa almarhumah, keluarga besar Titiek Puspa menggelar doa bersama atau tahlilan tujuh harian pada Kamis malam, 17 April 2025, di Gedung PTIK, Jakarta Selatan.
Acara berlangsung dalam suasana khidmat dan penuh haru, dihadiri ratusan tamu dari kalangan keluarga, kerabat, hingga tokoh-tokoh penting dunia hiburan. Sejak awal, suasana hangat terasa saat para tamu saling menyapa dan berbagi cerita tentang kenangan bersama sang maestro yang telah meninggalkan warisan besar dalam dunia seni dan musik Indonesia.

Nama-nama besar seperti Inul Daratista dan Adam Suseno, Camelia Malik, Elvy Sukaesih, Iis Dahlia, Vina Panduwinata, Krisdayanti, Ivan Gunawan, Rossa, hingga Afghan turut hadir dalam malam doa bersama tersebut, menunjukkan betapa luasnya pengaruh dan kedekatan emosional almarhumah dengan berbagai generasi seniman.
Dalam sambutannya, Petty Tunjungsari, putri Titiek Puspa, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para tamu dan perhatian luar biasa dari masyarakat luas. Ia mengaku terharu melihat besarnya cinta yang ditujukan kepada ibunya.
“Di malam yang sendu, penuh hikmah keharuan, tapi nampaknya almarhumah menginginkan kita senyum, karena itu yang dimaui Eyang. Kami sekeluarga sangat berterima kasih atas kehadiran semua pihak di malam ketujuh wafatnya Eyang,” ucap Petty.
Ia juga menambahkan bahwa doa dan ucapan belasungkawa terus berdatangan, tidak hanya secara langsung tetapi juga melalui media sosial. Banyak orang membagikan lagu, puisi, dan kenangan tentang Titiek Puspa dengan penuh cinta dan rasa hormat.
“Saya bahkan sempat berdialog dalam hati dengan ibu saya. ‘Mah, demi langit, apa yang sebenarnya Mama tanam sampai kami anak cucu Mama bisa menuai tsunami cinta kasih dari begitu banyak orang?’” lanjutnya dengan mata berkaca-kaca.
Tahlilan malam itu dipimpin oleh Ustaz Das’ad Latif, dan turut dihadiri oleh puluhan anak yatim dari Yayasan Latansa Salaf. Doa-doa pun mengalun, mengiringi perjalanan almarhumah di alam keabadian.
Sebagaimana diketahui, Titiek Puspa wafat di usia 87 tahun pada 11 April 2025 setelah mengalami pendarahan otak. Jenazah beliau dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Titiek Puspa dikenal luas melalui karya-karyanya yang abadi, seperti “Marilah Kemari” dan banyak lagu lainnya yang telah menjadi bagian dari sejarah musik Indonesia. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, namun juga jejak keteladanan yang akan terus dikenang. (Da_Bon/Fjr) | Foto: Istimewa