Untuk Ciptakan Lingkungan Aman dan Nyaman
JAKARTA, Trenzindonesia | Dalam rangka menciptakan lingkungan kampus yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, Universitas Trisakti menggalakkan program “Kampus Bebas Kekerasan”.

Inisiatif ini merupakan bagian dari langkah konkret Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT), yang bertujuan menghilangkan kekerasan di lingkungan pendidikan tinggi.
Ir. Yoska Oktaviano, S.T., M.T., selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Trisakti, menegaskan bahwa program ini menjadi bentuk komitmen kampus dalam menciptakan ruang aman bagi mahasiswa, dosen, dan staf. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan positif seperti kompetisi nasional hingga internasional, sebagai bentuk pencegahan kekerasan dari sisi pengembangan karakter dan prestasi.
“Kami ingin Universitas Trisakti menjadi kampus yang tentram, tanpa kekerasan. Sosialisasi ini adalah ajakan agar semua pihak ikut berperan dalam menciptakan suasana akademik yang sehat. Dengan mendorong mahasiswa aktif dalam organisasi dan kompetisi, kami berharap kekerasan bisa terkikis secara alami,” ujar Yoska.
Program ini menyoroti beragam bentuk kekerasan yang harus diwaspadai, seperti kekerasan fisik, psikis, perundungan (bullying), kekerasan seksual, hingga kekerasan verbal dan non-verbal berbasis kebijakan. Mengingat meningkatnya kasus kekerasan di berbagai kampus, Universitas Trisakti menekankan pentingnya pencegahan dan penanganan yang sistematis.
Sebagai kampus pembina dalam program anti-kekerasan berdasarkan Keputusan Kepala LLDIKTI Wilayah III Nomor 1850/LL3/DT.01.02/2025, Universitas Trisakti juga mengemban peran untuk mendampingi kampus lain dalam pembentukan Satgas PPKPT.

Di lingkup internal, Universitas Trisakti telah menyediakan mekanisme pelaporan kekerasan yang mudah diakses, serta sistem penanganan kasus yang berpihak pada korban, termasuk dukungan psikologis, medis, dan bantuan hukum.
Yoska menutup pernyataannya dengan harapan besar bahwa sosialisasi Kampus Bebas Kekerasan ini bisa menjadi gerakan bersama, tak hanya di Trisakti, tetapi juga di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
“Kami ingin menjadi cerminan kampus yang ideal dalam penanganan kekerasan. Konsolidasi dengan kampus lain terus kami lakukan agar mutu pendidikan kita makin kuat, sejalan dengan prinsip keamanan dan kenyamanan untuk semua,” pungkas Yoska. (VHN/Fjr) | Foto: Istimewa