Cek Fasilitas, Usul Jogging Track, dan Dorong Potensi Bisnis
Jakarta, Trenzindonesia | Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, kembali menyambangi salah satu ikon olahraga ibu kota, Jakarta International Velodrome, yang terletak di Pulogadung, Jakarta Timur.
Dalam kunjungannya pada Kamis (10/4), ia secara langsung menjajal lintasan balap sepeda indoor yang menjadi fasilitas unggulan kompleks olahraga tersebut.

“Hari ini saya berkunjung ke Jakarta International Velodrome untuk melihat-lihat sekaligus mengecek fasilitas yang ada. Ini bukan kunjungan saya yang pertama karena saya sudah cukup sering ke sini,” ujar Pramono sambil menyampaikan kekagumannya terhadap fasilitas yang disediakan. “Saya tadi mencoba lintasan sepeda di Velodrome ini. Luar biasa fasilitasnya, dengan kapasitas penonton mencapai 2.050 orang.”
Gubernur Pramono menyampaikan harapannya agar Jakarta International Velodrome, yang saat ini dikelola oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), tidak hanya difungsikan sebagai sarana olahraga, tapi juga bisa dimaksimalkan untuk pengembangan potensi bisnis dan aktivitas publik.

“Saya ingin Velodrome ini lebih dikembangkan lagi. Selain sarana latihan bersepeda, mungkin juga bisa kita tambah jogging track agar fungsinya makin luas. Mari kita lihat bersama potensi ruang di sekeliling Velodrome yang bisa dimanfaatkan,” katanya. Ia juga mengapresiasi kondisi stadion yang masih sangat terawat sejak direnovasi beberapa tahun lalu.
Sedikit kilas balik, Velodrome pertama kali dibangun pada 1973, dan kemudian direnovasi total antara Agustus 2016 hingga Juni 2018 untuk menyambut Asian Games 2018. Salah satu hasil renovasinya adalah arena track balap sepeda indoor berstandar internasional, yang kini menjadi magnet baru bagi pencinta olahraga sepeda di Jakarta.
Menariknya, setelah Asian Games berlalu, Velodrome tidak dibiarkan terbengkalai. Justru, fungsinya makin luas—mulai dari arena olahraga, tempat konser, gathering komunitas, tim building, hingga spot prewedding. Velodrome jadi ruang serbaguna yang merangkul semua segmen warga.
Velodrome juga punya posisi strategis dalam pengembangan transportasi dan ruang publik. Gubernur Pramono menyebut, ke depannya kawasan ini akan dijadikan sebagai melting point alias titik temu warga Jakarta, khususnya di kawasan Jakarta Utara dan Timur.
Hal ini didukung oleh pembangunan jalur LRT Velodrome–Kelapa Gading dan LRT Velodrome–Manggarai yang sedang berjalan. Harapannya, Jakarta International Velodrome akan menjadi simpul penghubung transportasi publik dan pusat kegiatan masyarakat.
Dengan kombinasi fasilitas kelas dunia, ruang terbuka yang ramah komunitas, dan konektivitas transportasi yang semakin baik, Jakarta International Velodrome kini bukan hanya milik atlet dan pecinta olahraga—tapi milik seluruh warga Jakarta. (Da_Bon/Fjr) | Foto: Istimewa