BOGOR, Trenzindonesia | Soekarno mendirikan PNIsatelah PKI dibubarkan Belanda, karena mengisi kekosongan organisasi / partai politik yang progresif revolusioner dalam menyadarkan rakyat atas kemelaratan dan ketertindasan serta menyatukan rakyat meraih kemerdekaannya.
Soekarnomengatakan Proletar bagian dari Marhaen, tetapi Marhaenbelum tentu proletar, karena Marhaenadalah orang / keluarga melarat yang bermodal terbatas dalam memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri serta modal Marhaenbukan untuk menindas dan mengeksploitasi kehidupan orang/ keluarga lain.
Soekarno mau bekerjasama dengan pendudukan Jepang, agar mempersiapkan tenaga rakyat dalam memerdekakan bangsa.
Soekarno menolak permintaan Jepang mendirikan Kerajaan Indonesia dan menjadi raja Indonesia, karena menginginkan Indonesia menjadi Negara Republik dengan pemimpin yang disetujui rakyat melalui pemilihan, bukan diwariskan atau ditunjuk pemimpin sebelumnya.
Soekarno setuju diawal kemerdekaan didirikan partai-partai dan dibentuk pemerintahan parlementer, agar mendapatkan dukungan masyarakat internasional dengan menunjukkan Indonesia bangsa yang demokratis.
Soekarno tidak gerakkan para pengikut saat “dikudeta” rezim Soeharto, karena tidak ingin terjadi pertumpahan darah antar anak bangsa utk mempertahankan jabatan dan kekuasaannya.
Jika Marhaenisme utamakan persatuan kolektif bangsa, yang menghimpun kaum melarat / miskin (marhaen) bekerjasama penuhi kebutuhan hidup bersama, serta menolak segala bentuk penindasan/ penghisapan/ diskriminasi.. menurutmu apakah Marhaenismeitu? (Vayireh) | Foto: Google.com