Sekretaris Kemenko Polhukam, Letjen TNI Mochammad Hasan pimpim delagasi Indonesia di Pertemuan Sub-Regional Meeting on Counter Terrorism and Transnational Security (SRM) di Sydney
Jakarta, Trenzindonesia.com | Indonesia kembali menunjukkan peran strategisnya di kancah internasional. Pada Pertemuan ke-6 Sub-Regional Meeting on Counter Terrorism and Transnational Security (SRM) yang berlangsung di Sydney, Australia, 22–23 September 2025, Indonesia dipercaya memimpin tiga agenda prioritas yang menjadi perhatian kawasan.
Sekretaris Kemenko Polhukam, Letjen TNI Mochammad Hasan, yang memimpin Delegasi Republik Indonesia, menegaskan pentingnya forum ini untuk memperkuat solidaritas regional dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan bersama. “Pelaksanaan SRM ini penting untuk memperkuat solidaritas kawasan menghadapi tantangan keamanan bersama, mulai dari terorisme hingga kejahatan transnasional,” ujarnya.
Dalam forum yang sejak 2017 digagas bersama oleh Indonesia dan Australia ini, RI diberi mandat untuk memimpin pembahasan terkait:
- Penanganan migrasi ireguler
- Penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan
- Keamanan siber serta perlindungan infrastruktur kritikal
Selain tiga isu utama tersebut, pertemuan juga menyinggung berbagai isu strategis lain, mulai dari keamanan maritim, kejahatan transnasional, hingga stabilitas domestik di kawasan Asia-Pasifik.

Di sela forum, Delegasi RI turut mengadakan pertemuan bilateral dengan Australia, Filipina, dan Singapura. Pembahasan diarahkan pada langkah konkret seperti pemberantasan narkoba, penipuan online, serta kerja sama kepolisian untuk memperkuat penegakan hukum, termasuk dalam pengejaran buronan lintas negara.
Pertemuan SRM ke-6 ini diikuti delapan negara, yakni Australia, Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, dan Thailand. Dari pihak Indonesia, hadir pula perwakilan kementerian/lembaga terkait, di antaranya Kemlu, Polri, BSSN, BNPT, Bakamla, serta Perwakilan RI di Australia.
“Indonesia akan terus berperan aktif dalam kerja sama regional. Hasil pertemuan ini akan segera kami tindaklanjuti agar selaras dengan kepentingan nasional sekaligus memperkuat stabilitas kawasan,” tegas Sesmenko Hasan.
Dengan kepemimpinan Indonesia dalam isu-isu krusial ini, diharapkan posisi RI semakin kuat sebagai salah satu motor penggerak dalam menjaga keamanan kawasan Asia-Pasifik dari ancaman terorisme, kejahatan transnasional, hingga serangan siber yang kian kompleks.