JAKARTA, Trenzindonesia | Seperti banyak negara lain di dunia, masyarakat dan ekonomi Indonesia sangat kompleks. Kondisi ini memengaruhi masyarakat saat ini dan masa depan.
Dalam hal sosial, mendapatkan kehidupan yang memadai dalam hal makanan, perumahan, pendidikan, dan kesehatan sangat penting. Di sisi lain, mendapatkan pekerjaan yang layak dan kehidupan yang sesuai dengan martabat manusia sangat penting dalam hal ekonomi.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengutamakan 118 target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), terutama yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan adalah konsep yang menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan generasi masa depan, dengan fokus pada tiga dimensi: sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Aspek keberlanjutan sosial dan ekonomi adalah salah satu pilar utama dalam pendekatan pembangunan berkelanjutan. Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup sosial dan ekonomi masyarakat, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
Presiden Joko Widodo dalam KTT ASEAN ke-43 menegaskan komitmen untuk memperkuat ekonomi ASEAN melalui hilirisasi industri, pembangunan ekosistem kendaraan listrik (EV), pembiayaan berkelanjutan, dan inovasi. Sentralisasi ASEAN juga diperkuat dalam upaya mencapai tujuan ini.
Keberlanjutan sosial mencakup beberapa pilar pembangunan sosial, seperti penghapusan kemiskinan, pengentasan kelaparan, peningkatan kualitas hidup yang sehat dan sejahtera, serta akses pendidikan berkualitas. Namun, yang lebih penting adalah memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal, sesuai dengan moto: “no one left behind“.
Sementara itu, keberlanjutan ekonomi mencakup upaya mengurangi kesenjangan, memastikan akses kepada energi bersih, menggalakkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mendorong keuangan berkelanjutan, dan membangun kemitraan yang kuat.
Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, terutama di sektor sosial dan ekonomi, diperlukan investigasi menyeluruh secara global untuk mengidentifikasi dan menemukan solusi bagi masalah yang ada. Ini penting untuk memastikan bahwa ASEAN tetap solid di hadapan risiko dan tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan global.
Ketua Komite Investigasi Negara (KIN) RI, Jenderal TNI Purn Tyasno Sudarto, bersama jajaran pengurus lainnya yakni Marsdya TNI Purn Wresniwiro, Brigjen TNI Purn Bambang Saiful Basri, Drs Agus Setyo Budiman, dan M Arief Nur Cholis, mengakui pentingnya melakukan investigasi dalam menyelidiki kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan dan hilirisasi dapat berjalan dengan baik.
KIN RI juga memberikan apresiasi atas pidato Presiden Joko Widodo dalam KTT ASEAN ke-43 yang menunjukkan komitmen dan visi yang kuat dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di ASEAN.
Dengan upaya bersama, Indonesia dan ASEAN berharap dapat mengatasi tantangan sosial dan ekonomi yang ada dan memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah kunci bagi masa depan yang lebih baik bagi semua warga negara. (PR/KIN RI)