Anggota DPR RI Dari Fraksi PDI Perjuangan
Jakarta, Trenzindonesia | Sejumlah selebriti kini terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), salah satunya adalah Novita Hardini dari Fraksi PDI-Perjuangan.
Ia berhasil memenangkan kursi di Daerah Pemilihan Jawa Timur VII. Sebagai politisi baru, Novita mengakui bahwa peran ini adalah sebuah tantangan besar, namun ia siap berjuang demi menyuarakan aspirasi konstituennya.
Dalam acara pelantikannya di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta pada Selasa (1/10/2024), Novita mengungkapkan perasaannya. “Sebagai perempuan, saya merasakan campur aduk menjelang hari ini. Ada ketakutan dan kegelisahan, namun saya teringat pesan Bung Karno bahwa menjadi pemimpin berarti siap menderita,” ujarnya.
Novita menyadari bahwa perjalanan sebagai politisi tidak akan mudah. Ia menganggap tugas ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. “Ketika kita ingin berjuang, kita harus siap menderita. Ingat, masyarakat yang memilih kita untuk menjadi pemimpin. Saya jalani ini sebagai bagian dari perjuangan, dan itu memang tidak mudah,” tambahnya.
Menanggapi pandangan tentang artis yang terjun ke dunia politik, Novita berpandangan positif. Menurutnya, kehadiran para artis di Senayan bukanlah hal yang negatif. “Rekan-rekan artis juga memiliki kapabilitas untuk duduk di sini. Namun, modal sosial saja tidak cukup, mereka harus memiliki modal politik,” jelasnya.
Sebagai anggota DPR yang baru terpilih, Novita juga menekankan tanggung jawab besarnya untuk memperbaiki citra lembaga legislatif. “Tagline ‘DPR Baru, Harapan Baru‘ menjadi dorongan semangat bagi kami. Meski kami berbeda warna politik, kolaborasi dengan para senior dan mitra pemerintah sangat penting,” tuturnya.
Selain terjun ke politik, Novita juga dikenal berperan sebagai Fatimah dalam film ketiga dari trilogi Buya Hamka, di mana ia memerankan kakak dari tokoh ulama dan sastrawan terkenal Indonesia tersebut. Perannya dalam film ini menunjukkan dedikasinya tidak hanya dalam dunia seni, tetapi juga dalam kehidupan publik sebagai politisi. Da-Bon/Fjr) | Foto: Isrtimewa