Jakarta, Trenzindonesia.com | Sri Wahyuningsih, atau yang akrab disapa Yuni, adalah bukti nyata bagaimana PNM Mekaar mampu membantu pelaku usaha mikro naik kelas. Berawal dari usaha jualan kopi kaki lima, kini Yuni berhasil mengembangkan bisnisnya hingga mampu menjangkau pasar lebih luas.
Semua bermula dari sebuah mobil tua yang digunakan Yuni dan suaminya untuk berjualan kopi di pinggir jalan. Namun, ketika mobil tersebut mengalami kerusakan, tantangan besar menghadang. Saat itulah Yuni bergabung dengan PNM Mekaar, mendapatkan modal usaha dan pelatihan yang membantunya mengubah strategi bisnis.
“Awalnya saya hanya berjualan kopi dari mobil karena belum punya modal untuk sewa warung. Setelah bergabung dengan Mekaar, saya justru terpikir untuk menambah varian produk,” ungkap Yuni.
Berbekal pengetahuan biji kopi dari sang suami, Yuni mulai memproduksi biji kopi kemasan selain menjual kopi seduh. Kini, produknya telah menembus pasar luar kota berkat kemasan yang menarik dan inovatif.
“Saya banyak belajar dari mengikuti pameran bersama PNM. Di sana, saya melihat bagaimana usaha lain berkembang dan mendapat inspirasi untuk memperluas bisnis,” tambahnya.
Dengan dukungan pembiayaan dan pemberdayaan dari PNM Mekaar, Yuni mampu meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, serta berinovasi dalam berbagai varian biji kopi kemasan.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, mengapresiasi kreativitas nasabah seperti Yuni. Menurutnya, usaha skala rumah tangga memiliki potensi besar untuk menembus pasar nasional.
“Kami berkomitmen untuk membangun literasi dan inklusi usaha bagi para nasabah. Tidak hanya modal finansial, tetapi juga modal intelektual dan sosial agar usaha mereka terus berkembang,” ujar Arief.
Dengan semangat inovasi dan dukungan PNM Mekaar, Yuni berhasil membuktikan bahwa usaha kecil bisa naik kelas. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak pelaku UMKM untuk terus berkembang dan berdaya saing. /***/