Yogyakarta, Trenzindonesia | Relawan Mlangi Yogyakarta, sebuah kelompok relawan militan yang terdiri dari tokoh agama, ulama kharismatik, santri, dan para kyai, secara resmi mendeklarasikan dukungannya terhadap Pasangan Calon Nomor 2, yaitu Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka.
Deklarasi ini dilakukan pada tanggal 21 Januari 2024, Minggu malam pukul 19.30, disertai dengan doa bersama untuk mengharapkan kemenangan Prabowo dan Gibran. Acara tersebut dihadiri oleh para kyai dan tokoh masyarakat setempat.
Kyai Nur Hasyim, Ketua Relawan Mlangi, menjelaskan bahwa pilihan untuk mendukung Paslon Nomor 2 bukan tanpa pertimbangan. Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki program berkelanjutan dan mampu menyempurnakan kebijakan. Kyai Nur Hasyim menyatakan keyakinannya bahwa Prabowo dan Gibran adalah sosok pemimpin yang tepat karena visi dan misi mereka sangat jelas, serta berkomitmen pada kebijakan yang adil, berkemakmuran, dan strategi kebangsaan.
Relawan Mlangi, yang terdiri dari santri dan pemuda Mlangi, sangat mengidolakan Gibran Rakabuming sebagai tokoh milenial yang memiliki karakter sebagai pemimpin muda. Mereka melihat Gibran sebagai figur yang matang dalam menyusun kebijakan strategis kebangsaan dan kerakyatan. Kyai Nur Hasyim berharap agar Prabowo dan Gibran dapat mengunjungi Mlangi, yang dikenal sebagai Kota Santri, sebagai wujud kebersamaan dan dukungan.
Mlangi, sebuah daerah di Yogyakarta yang disebut sebagai kota santri, memiliki nilai sejarah yang tinggi. Terdapat makam tokoh ulama besar dan tempat bersejarah seperti Masjid Pathok Negoro. Salah satu tokoh yang dihormati adalah Mbah Kyai Nur Iman Mlangi, yang juga menjadi pencetus Perjanjian Giyanti Kerajaan Yogyakarta.
Deklarasi dukungan ini menjadi suara kuat dari relawan Mlangi yang meyakini bahwa Prabowo dan Gibran adalah pemimpin yang dapat membawa perubahan positif bagi Indonesia. Harapannya, dukungan ini dapat menjadi dorongan bagi Paslon Nomor 2 dalam perjalanan mereka menuju pemilihan umum 2024. (PR/Fjr) | Foto: Istimewa