Capaian, Tantangan, dan Komitmen Mewujudkan Keamanan Jakarta
Jakarta, Trenzindonesia | Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, didampingi oleh para stakeholder utama dan Kapolres jajaran Polda Metro Jaya, menggelar acara Rilis Akhir Tahun 2024 di Gedung Balai Pertemuan Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Selasa (31/12/2024).
Acara ini menjadi ajang refleksi atas capaian dan tantangan yang dihadapi sepanjang tahun dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Dalam paparannya, Irjen Pol Karyoto menyampaikan bahwa penyelesaian kasus pada tahun 2024 mencapai 40.750 kasus, mengalami penurunan sebesar 1.200 kasus dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 41.950 kasus.
Meskipun angka kejahatan di Jakarta tercatat naik sebesar 2%, namun penyelesaian kasus menunjukkan tren positif berkat upaya konsisten dalam analisis dan evaluasi mingguan yang rutin dilakukan setiap Senin bersama para Kapolres di wilayah Polda Metro Jaya.
“Setiap minggu, kami mengevaluasi pola kejahatan dan menentukan strategi untuk menekan angka kriminalitas,” tegas Kapolda.
Kapolda menyoroti bahwa kejahatan di Jakarta tidak hanya bersifat konvensional, seperti pencurian kecil akibat desakan ekonomi, tetapi juga kejahatan berbasis teknologi, termasuk pelanggaran Undang-Undang ITE.
“Kejahatan akan selalu berevolusi seiring perkembangan zaman dan teknologi. Ini menjadi tantangan baru bagi kepolisian,” ujar Karyoto.
Selain itu, wilayah dengan tingkat kejahatan tertinggi masih dipegang oleh:
Polres Jakarta Timur – Dipengaruhi oleh luas wilayah dan lokasi yang berbatasan dengan Bekasi.
Polres Jakarta Selatan – Dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang padat dan dinamika sosial yang kompleks.
Dalam menjaga integritas internal, Polda Metro Jaya mengambil langkah tegas dengan memecat 53 anggota polisi yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik sepanjang 2024. Angka ini meningkat 89% dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencerminkan keseriusan Polda dalam menindak aduan masyarakat secara transparan.
“Kami tidak segan-segan mengambil tindakan tegas bagi anggota yang terbukti melanggar. Surat Telegram bisa dikeluarkan kapan saja untuk menindak tegas pelanggar,” ujar Kapolda.
Dalam sesi tanya-jawab, Kapolda secara terbuka membahas insiden pemerasan terhadap warga negara Malaysia yang terjadi saat acara Djakarta Warehouse Project (DWP). Ia mengakui bahwa insiden ini melibatkan oknum dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri.
“Ini menjadi perhatian kami bersama, dan kami akan terus memastikan hal seperti ini tidak terulang di masa depan,” tegasnya.
Kapolda menekankan pentingnya kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat dalam menjaga keamanan di lingkungan masing-masing. Kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menekan angka kejahatan.
“Kami berharap masyarakat tetap waspada dan proaktif melaporkan setiap aktivitas mencurigakan,” ujarnya.
Di akhir acara, Kapolda menyerahkan cinderamata sebagai simbol apresiasi kepada para awak media yang telah berkolaborasi dan menyampaikan kritik membangun sepanjang tahun 2024.
“Terima kasih atas kerjasamanya selama ini. Tetap kritisi saya dan jajaran kepolisian, karena kritik adalah bagian penting dari proses perbaikan,” ujar Karyoto sambil tersenyum.
Menutup sesi akhir tahun, Kapolda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan pelayanan, transparansi, dan profesionalisme dalam menjaga keamanan di Jakarta.
“Tingkat kejahatan, baik konvensional maupun berbasis teknologi, akan terus menjadi fokus kami. Dengan sinergi antara polisi dan masyarakat, saya yakin Jakarta akan menjadi kota yang lebih aman dan nyaman di tahun-tahun mendatang,” pungkasnya.
Salam Presisi! (IA/Fajar) | Foto: Istimewa
zoritoler imol
Januari 1, 2025Your comment is awaiting moderation.
I truly enjoy examining on this site, it has got wonderful blog posts. “Sometime they’ll give a war and nobody will come.” by Carl Sandburg.