BANDUNG, Trenzindonesia | Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki), Hadi Sugeng, mengungkapkan permintaan bantuannya kepada Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) untuk menyosialisasikan berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri kelapa sawit.
Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Gala Dinner Kongres PWI 2023 yang berlangsung di Gedung Sate Bandung.
Hadi Sugeng menjelaskan bahwa industri kelapa sawit memiliki 41% lahan yang dimiliki oleh para petani Indonesia. Hal ini menandakan peran penting industri sawit dalam mendukung perekonomian petani di Indonesia. Ia juga menekankan bahwa Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, yang melibatkan 17 juta pekerja di seluruh negeri. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa semua pihak di Indonesia harus bersatu untuk mendukung industri ini.
Atal S. Depari, Ketua Umum PWI, menyambut baik permintaan kerja sama dari Gapki. Ia mengungkapkan bahwa PWI dan Gapki telah menjalin kerja sama yang baik selama bertahun-tahun. Atalmenyatakan kesiapannya untuk melanjutkan kerja sama dalam menyosialisasikan berbagai isu terkait industri kelapa sawit di masa depan.
Hadi Sugeng juga memberikan gambaran tentang kontribusi industri sawit terhadap perekonomian Indonesia. Ia mengatakan bahwa saat ini industri sawit menyumbang sekitar 600 triliun rupiah devisa per tahun melalui ekspor Crude Palm Oil (CPO), yang merupakan salah satu produk utama dari kelapa sawit. Produksi kelapa sawit mencapai sekitar 52 juta ton per tahun.
Namun, Hadi Sugeng mengakui bahwa industri sawit dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satunya adalah keterlibatan terlalu banyak instansi pemerintah yang terlibat dalam industri kelapa sawit, yakni 31 lembaga, yang kadang membuat proses pengambilan keputusan menjadi lambat.
Selain itu, produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit relatif stagnan atau cenderung menurun. Perubahan kebijakan yang cepat juga menjadi kendala, seperti kasus minyak goreng. Selain itu, masalah perkebunan sawit yang teridentifikasi masuk kawasan hutan dan tuntutan fasilitasi pembangunan kebun masyarakat sebesar 20% juga menjadi perhatian.
Hadi Sugeng menyimpulkan bahwa pihaknya sangat mengharapkan PWIdapat membantu dalam mensosialisasikan berbagai masalah yang dihadapi industri kelapa sawit, sehingga solusi-solusi yang tepat dapat ditemukan untuk mendukung perkembangan industri ini dan kesejahteraan petani Indonesia.
“Besar harapan kami agar PWI bisa membantu kami mensosialisasikan masalah-masalah kami, sehingga kami bisa menemukan solusi yang akan membantu industri sawit dan petani Indonesia, ” tutup Hadi Sugeng. (PR/Fajar Irawan) | Foto: Dok. PWI Pusat