Sebuah Perayaan Cinta dan Sinema Jakarta, Trenzindonesia | Rindu dengan kehangatan kisah cinta Bagus dan Hana? Kabar gembira datang dari Imajinari! Film pemenang tujuh Piala Citra, “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film” (JESEDEF), akan kembali hadir di bioskop mulai Kamis, 12 Desember 2024. Bukan sekadar penayangan ulang, ini adalah perayaan cinta dari tim produksi kepada penonton […]
Angkat Tema “Metanoia” untuk Transformasi Sinema Asia Yogyakarta, Trenzindonesia | Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-19 akan hadir kembali pada 30 November hingga 7 Desember 2024. Mengangkat tema “Metanoia,” JAFF tahun ini ingin menggambarkan perjalanan transformasi sinema Asia yang terus beradaptasi dan berinovasi di tengah tantangan global. Tema ini diharapkan menyalakan harapan bagi keberlanjutan dan […]
Festival Film Indonesia Jakarta, Trenzindonesia | Festival Film Indonesia (FFI) 2024 telah menyelesaikan proses pendaftaran karya pada 31 Agustus 2024, dengan total 683 karya dari berbagai genre dan kategori. Rangkaian penjurian akan dimulai pada 9 September 2024, melalui Tahap Rekomendasi, Tahap Nominasi, hingga penentuan Pemenang yang akan diumumkan dalam Malam Puncak Anugerah Piala Citra pada […]
Film dokumenter “Harta Tahta Raisa” sekaligus menandai kerja sama perdana bagi Imajinari dan Juni Records, dua entitas yang bergerak di bidang yang saling bersisian di industri hiburan.
Dibintangi oleh komika dan podcaster terkenal seperti Indra Jegel, Boris Bokir, Oki Rengga, dan Bene Dion, film komedi ini berhasil menarik perhatian pecinta film Tanah Air.
JESEDEF mengisahkan Bagus (Ringgo Agus Rahman), seorang penulis film dengan tekad bulat untuk menyampaikan perasaannya kepada temannya sejak SMA, Hana (Nirina Zubir). Namun, Bagus tidak memilih cara konvensional untuk mengungkapkan perasaannya. Ia memilih untuk merangkai cinta dalam bentuk skenario film.
Produser film “Agak Laen” Ernest Prakasa menjelaskan kenapa Agak Laen menarik diangkat ke film
Menariknya, film yang juga dibintangi oleh Dion Wiyoko, Sheila Dara, Alex Abbad, dan Julie Estelle ini akan menyajikan elemen visual yang berbeda. Di mana 80 persen film ini akan menampilkan visual hitam putih.
