Film Lintrik
Jakarta, Trenzindonesia.com | Sebuah terobosan baru akan mewarnai jagat perfilman Indonesia. Film Lintrik, kolaborasi Prama Gatra Film dan Rumah Semut Film, siap mengguncang bioskop tanah air mulai 11 September 2025. Berbeda dari horor mainstream, film ini mengusung genre horor psikologis yang mengangkat kearifan lokal lewat kisah mistis ilmu pelet Jawa kuno, Lintrik.
Sutradara Irham Acho Bahtiar menegaskan, Lintrik bukan sekadar sajian hantu dan jump scare. “Kami lebih menekankan sisi thriller dan misteri. Ada darah, ada ketegangan, tapi unsur mistis yang muncul adalah bagian integral dari narasi, bukan alat untuk menakut-nakuti,” tegasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (23/8).
Film yang diadaptasi dari film pendek Janakim Series karya komunitas Banyuwangi ini, mengisahkan Sari, seorang perempuan yang berusaha merebut cinta pertamanya menggunakan ilmu Lintrik. Namun, ia justru terjerumus dalam konspirasi gelap yang mengungkap sisi kelam kekuasaan dan kepercayaan.
Syuting Penuh Tantangan dan Fenomena Aneh di Hutan De Djawatan

Proses produksi film ini tidak lepas dari cerita mistis. Syuting yang berlangsung hampir sebulan di Jakarta dan Banyuwangi sempat dihantui gangguan tak terduga. Lokasi ikonik Hutan De Djawatan menjadi titik paling mencekam. Kru mengalami fenomena ganjil: hujan selalu turun tiba-tiba setiap kali kamera siap merekam.
“Dari pagi sampai sore, lebih dari 20-30 kali hujan turun begitu kami bersiap take. Kejadian itu berlangsung tiga hari berturut-turut,” tutur Irham. Kejadian itu memaksa jadwal mundur dan naskah pun harus diubah. Ajaibnya, hujan konon berhenti setelah tim melakukan ritual sederhana yang disarankan warga setempat. “Saya pribadi skeptis, tapi pengalaman ini sungguh nyata,” ujarnya.
Kolaborasi dengan Maestro dan Dukungan Penuh Pemerintah Daerah

Untuk memperkuat authenticitas budaya, Film Lintrik melibatkan langsung seniman asli Banyuwangi. Maestro tari Gandrung, Mak Temu Misti, dan seniman Mas Yon DD turut ambil bagian. Film ini juga menampilkan keindahan bahasa Osing dan keeksotisan lokasi syuting seperti Festival Banyuwangi, yang didukung penuh oleh Pemerintah Daerah setempat.
Dibintangi deretan aktor ternama seperti Donny Damara, Yatti Surachman, Meisya Amira, Karina Icha, dan Akbar Nasdar, film ini menjanjikan akting yang solid.
Produser Asye Siregar menutup dengan pesan mendalam, “Di balik lapisan horor, Lintrik adalah cerminan sosial. Kami ingin penonton sadar bahwa praktik semacam ini masih hidup. Ada pesan kewaspadaan terhadap mereka yang menyalahgunakan kepercayaan dan kedok agama untuk kepentingan pribadi.”
Dengan blend horor psikologis, thriller, dan budaya lokal yang kental, Lintrik bukan hanya tontonan, tapi sebuah pengalaman sinematik yang mendebarkan dan sarat makna. Siap-siap terpikat oleh terornya.
