Jakarta, Trenz Corner | Ada yang istimewa dari peringatan milad 1 tahun Majelis Taklim Nur Jannah Indonesia pimpinan Henidar Amroe yang dihelat di Hotel Kristal, Jakarta Selatan, Jum’at (7/2/2020) lalu.
Selain menjadi kado terindah di ultah 90 tahun ibu Maryani (ultah pada 5 Februari) yang merupakan ibu dari Henidar Amroe, acara Milad ke 1 MT Nur Jannah Indonesia yang dihadiri lebih dari 150 jamaah MT Nur Jannah Indonesia juga menyajikan tausyiah dengan nara sumber ustadz Adipura. Dengan gaya uniknya , Ustadz ganteng ini mengawali tausyiahnya dengan tema seputar makna dari Nur Jannah .
Ustadz Adipura atau lengkapnya bernama Adipura Prabahaswara adalah juga seorang aktor sinetron. Ia kerap memerankan tokoh antagonis. Ketika berdakwah, ia pun kerap menggunakan metode dakwah antagonis kepada jamaahnya. Misalnya, ia menawarkan pertanyaan: apakah Anda ingin mempelajari kiat-kiat masuk neraka? Tentu saja para jamaah Ustadz Adipura terbelalak. Mereka dengan spontan serentak menjawab: Tidak. Suasana pun langsung riuh, karena mereka menghadapi pertanyaan yang tidak biasa.
Dengan tenang, Ustadz Adipura menjelaskan. Kiat masuk neraka jauh lebih sedikit, dibandingkan dengan kiat masuk surga. Nah, tentang kiat masuk surga, nyaris selalu dan berulang-ulang dibahas para ustadz. Dengan metode antagonis, Ustadz Adipura mengajak jamaahnya untuk mencermati hal-hal yang memicu seorang muslim masuk neraka: tidak mendengarkan orang membaca Al-Quran, tidak membaca Al-Quran, dan tidak mengamalkan Al-Quran.
Al-Quran, sebagaimana dituturkan Ustadz Adipura, adalah cahaya surga. Nah, dengan sungguh-sungguh mendengarkan orang membaca Al-Quran, sungguh-sungguh pula membaca Al-Quran, serta mengamalkan Al-Quran, maka seorang muslim akan terhindar dari neraka. Artinya, muslim yang bersangkutan, berpotensi untuk masuk surga. Demikian simpel Ustadz Adipura menggugah para jamaahnya untuk memahami Al-Quran dan surga-neraka.
Tapi, di mana surga itu berada? Benar kah hanya di akhirat? Ustadz Adipura menegaskan, tidak. Surga juga ada dan bisa dinikmati di dunia. Melalui sejumlah dalil, ia menunjukkan bahwa surga adalah suatu kondisi di mana kita “memperoleh apa yang kita inginkan.” Kenapa demikian? Karena, tidak ada satu pun keinginan kita bisa terwujud, tanpa ridho Allah. Tanpa izin Allah. Ketika suatu keinginan kita terwujud, maka itu adalah nikmat surga dari Allah.
Sayangnya, menurut Ustadz Adipura, banyak orang Islam yang tidak menyadari hal tersebut. Banyak yang tidak sadar bahwa mereka sesungguhnya sudah menikmati surga dunia. Akibatnya, mereka lupa serta tidak bersyukur. Tidak bersyukur atas nikmat surga dunia yang sudah mereka peroleh dari Allah. Contoh tidak bersyukur ya tidak shalat, tidak baca Al-Quran, serta tidak bersedekah. Artinya, untuk surga dunia saja tidak bersyukur, masak mengharap surga akhirat?
Surga akhirat, pastilah sangat jauh lebih nikmat dibanding surga dunia. Nah, dengan sungguh-sungguh mendengarkan orang membaca Al-Quran, sungguh-sungguh pula membaca Al-Quran, serta mengamalkan Al-Quran, maka seorang muslim sesungguhnya bisa meraih surga dunia dan surga akhirat sekaligus. (Isson Khairul) | Foto: Fajar