Trenz Music | Di Langit kota Jogja nampak mendung memayungi dan seolah hujan ragu untuk turun. Sore itu diseputar stadium Kridosono sudah nampak kesibukan dan kerumunan manusia memadati stadion yang berlokasi ditengah kota Jogja. Lapak-lapak penjual T shirt berjejer memajang dagangan di sepanjang halaman stadium Kridosono.
Memasuki area entry gate, antrian para penonton sudah nampak mengular. Karena sudah sedikit terlambat maka saya tidak sempat untuk menyaksikan performa Kelompok Penerbang Rocket yang katanya mewakili musik rock kekinian generasi milenial.
Dari gerbang stadion terdengar suara berat dan nge growl dari Sofyan Vocalis Death Vomit bergema menembus dinding stadium Kridosono. Penampilan Death Vomit grup Metal asal Jogja ditutup dengan kolaborasi bersama “Drum Guyub Jogja” dan gitaris band Sheila On 7, Eros Chandra dengan cukup keren. Disitu tampak mereka ingin menunjukkan kepada publik bahwa inilah spirit rock kota Jogja. Explorasi bernuansa perkusif dengan latar sound metal yg tegas, lalu diantara itu dimunculkan rif rif serta raungan dari sound gitar Eros yang crunchy dan rock’n roll. Mungkin ini aktualisasi dari jargon tema JogjaROCKarta, sebagai salah satu brand produksi acara Rajawali Indonesia Communication. Sebuah Event rock di kota Jogja yang digagas dan dilaksanakan oleh promotor Jogja di venue yang punya banyak kisah panjang dalam sejarah pementasan musik baik skala lokal, nasional maupun mancanegara.
Penataan format dua stage menghadap ke timur, Indonesian stage sisi sebelah selatan dan International stage sisi sebelah utara memberi ruang yang cukup lega. Didukung sound system dan tata cahaya berkekuatan kurang lebih 100 ribu watt grup Power Metal menampilkan semangat musik rock era 90an dengan apik. walau grup ini sudah jarang tampil namun masih mampu membangkitkan insting cadas dari para penonton di stadion Kridosono setelah lepas jeda magrib. Grup asal Surabaya tersebut memang potret dari kejayaan panggung rock di jaman festival musik rock menjamur di negeri kita. Pergerakan mereka memblocking panggung, suara vocal falseto dan lead gitar dalam arpegio sound kibor yang nyetring dari lagu yang pernah mengangkat nama mereka; ‘Cita yang Tersita’ dibawakan dengan performa yang optimal walau tidak bisa dipungkiri usia mereka yang sudah tidak muda lagi, agak sedikit mengurangi tingkat akurasi kelihaian bermusik mereka.
Indonesian Stage pada hari pertama JogjaROCKarta di tutup oleh penampilan grup legendaris GodBless. Pukul setengah delapan malam para rocker sepuh itu mengawali dengan lagu ‘Bla Bla Bla’ dengan manis. Ribuan penonton yang mayoritas penyuka musik rock dari beragam usia mulai memanas dan ikut bernyanyi. Ternyata kekuatan sebuah lagu memang menentukan nama besar suatu grup band. Terbukti ketika dari sepuluh lagu Godbless yang dibawakan, yang mampu menggetarkan energi penonton adalah nomor dari lagu lagu hits di puncak kejayaan mereka. seperti lagu ‘Musisi’, ‘Semut Hitam’, ‘Bis Kota’ bahkan pada lagu ‘Syair Kehidupan’, penonton pun tersihir dengan syahdu menikmati petikan gitar akustik Ian Antono.
Godbless mengakhiri penampilan mereka dengan lagu ‘Rumah Kita’, namun pada refrain penggalan kalimat terakhir yang biasa nya diakhiri nama kota dimana mereka pentas dirubah oleh Achmad Albar menjadi di “Indonesia“. Seakan mengingatkan pada kita bahwa Indonesia sebagai rumah kita saat ini masih memiliki banyak persoalan yang tidak sepele yang berpotensi mengancam Integritas dan kedaulatan bangsa kita.
Sementara dengan musik rock kita semua bisa berkumpul dan guyub saling mengapresiasi dan bersilaturahmi tanpa ada batasan dan ganjalan, meskipun sebelumnya kita semua di bingungkan dengan polemik soal kepastian venue serta silang sengkarut hal teknis lainnya. Maka pada hari pertama gelaran ini sudah terjawab dengan jelas, venue nya di JogjaROCKarto yang Indonesia banget…yeaah keep rock’in. (Heri Machan)
NFL live streaming online
September 30, 2017Your comment is awaiting moderation.
I like this web site because so much utile material on here : D.