Depok, Trenzindonesia | Caleg termuda Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Alana Maria (23 tahun), bersama rekan-rekan calon anggota legislatif (caleg) lainnya, menegaskan komitmen mereka untuk bersama-sama membangun Kota Depok menjadi kota yang lebih toleran.
Pernyataan ini disampaikan secara tegas dalam diskusi kebangsaan berjudul “Menakar Janji Politisi” yang digelar oleh Gerakan Pertobatan dan Pemulihan Indonesia (GPPI) di Cinere, Depok, Jawa Barat, pada Rabu (31/1/2024).
Alana Maria, yang menduduki nomor urut 2 untuk DPRD Jawa Barat Dapil Depok-Bekasi, menyampaikan tekadnya untuk menjadi bagian dari garda terdepan dalam upaya memerangi kasus intoleransi di Kota Depok. Meskipun masih muda di dunia politik, putri bungsu musisi Lilo Kla Project ini mengangkat isu intoleransi sebagai fokus utama yang perlu diatasi di kota tersebut.
Dilansir dari Netralnews.com, dalam diskusi yang dihadiri oleh sejumlah tokoh Kristen dan kelompok nasionalis, seperti tokoh Katolik JB Djoko Suhono dan Pendeta Didi S Natha, Alana Maria memaparkan pandangannya terkait penanggulangan intoleransi. Diskusi ini juga menjadi wadah bagi caleg PSI lainnya, seperti Doa Dibadai dan Daniel Rudi Sianturi, untuk menyampaikan janji politik mereka terkait hal tersebut.
Para caleg PSI, termasuk Marselius Rombe Baan, Binton Nadapdap, Antonius Wahyu Kamandoko, Marthin Jonathan, dan Ferry Budiawan, yang hadir dalam diskusi, menegaskan komitmen mereka untuk bekerja sama dengan masyarakat dari berbagai elemen guna menciptakan Kota Depok yang lebih toleran dan harmonis.
Ketua Umum VOX Point, Handoyo Budhi Sejati, memberikan apresiasi terhadap komitmen para caleg PSI dan menekankan pentingnya peran semua pihak dalam mewujudkan Kota Depok yang inklusif dan bersahabat bagi semua lapisan masyarakat. (Fjr) | Foto: Istimewa