Jakarta, Trenzindonesia | Badan Narkotika Nasional (BNN) terus gencar mengevaluasi program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) sepanjang tahun 2024.
Program ini bertujuan menjangkau penyalahguna narkoba melalui pendekatan berbasis komunitas dengan melibatkan 418 unit IBM di seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan Evaluasi Operasionalisasi Unit IBM yang digelar di Harper Hotel, Cawang, Jakarta Timur, Senin (9/12), Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRKM) BNN, dr. Amrita Devi, Sp.KJ., M.Si., menyampaikan pentingnya memastikan dampak nyata dari IBM di masyarakat.
“Kami ingin melihat sejauh mana IBM dapat memberikan dampak nyata dalam mengatasi masalah narkoba di tingkat komunitas. Selain itu, Kami juga ingin memastikan bahwa IBM menjadi alternatif rujukan layanan rehabilitasi yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat,” ujar Amrita.
Evaluasi ini tak hanya mengukur jumlah unit IBM yang aktif, tetapi juga dampaknya terhadap masyarakat, termasuk:
Peningkatan pemulihan penyalahguna narkoba.
Penguatan resiliensi keluarga dalam menghadapi dampak penyalahgunaan narkoba.
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pencegahan narkoba.
Hasil sementara menunjukkan bahwa sekitar 100 unit IBM telah mencapai perkembangan signifikan. Namun, BNN terus menghimpun data untuk memahami kinerja seluruh unit secara menyeluruh.
IBM: Alternatif Rehabilitasi yang Inklusif
Salah satu temuan menarik adalah potensi IBM sebagai layanan rehabilitasi alternatif yang lebih singkat, mudah dijangkau, dan berbasis komunitas. Pendekatan ini dinilai efektif untuk kelompok penyalahguna yang belum pernah mengakses layanan rehabilitasi formal.
Untuk memperkuat program ini, BNN merencanakan langkah-langkah berikut:
Inovasi Program: Mengembangkan pendekatan kreatif dan inovatif agar lebih menarik bagi masyarakat.
Peningkatan Kapasitas: Memberikan pelatihan dan pembinaan bagi petugas IBM agar lebih profesional.
Kolaborasi: Memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, LSM, dan sektor swasta.
“Kami optimis bahwa dengan dukungan semua pihak, program IBM dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah narkoba di Indonesia,” pungkas Amrita. (Da_Bon/Fjr) | Foto: Istimewa