Jakarta, Trenzindonesia | Jakarta masih menghadapi tingginya angka kasus Tuberkulosis (TBC). Pada Triwulan III Tahun 2024, tercatat 47.782 kasus di wilayah DKI Jakarta.
Untuk menekan angka ini, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Chicha Koeswoyo meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melakukan langkah inovatif, termasuk pengecekan langsung kepada penderita melalui dokter keliling.
Chicha menegaskan bahwa pendekatan jemput bola sangat penting agar upaya penanganan TBC berjalan maksimal.
“Dinkes perlu menyiapkan dokter keliling yang langsung melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah warga,” ujar Chicha saat menghadiri acara di Gedung Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Kamis (7/3/2025).
Menurutnya, pemeriksaan langsung tidak hanya membantu penderita mendapatkan pengobatan lebih cepat, tetapi juga mengurangi risiko penularan di lingkungan sekitar.
Selain dokter keliling, optimalisasi Kampung Siaga TBC di setiap kelurahan juga perlu ditingkatkan. Peran aktif masyarakat melalui RT, RW, dan aparatur kelurahan dinilai penting untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap bahaya TBC.
“RT dan RW harus menjadi garda terdepan dalam menumbuhkan kesadaran warga. Kampung Siaga TBC harus benar-benar berfungsi maksimal,” kata Chicha, yang juga dikenal sebagai penyanyi cilik populer era 70-an dengan lagu “Si Helly“.
Saat ini, terdapat 274 Kampung Siaga TBC di 267 kelurahan di Jakarta. Namun, Chicha menargetkan jumlah tersebut meningkat hingga 500 Kampung Siaga TBC pada 2025.
Lebih dari sekadar jumlah, ia menekankan pentingnya efektivitas program ini.
“Fokusnya bukan sekadar berapa banyak Kampung Siaga TBC yang sudah dibangun, tetapi sejauh mana peran kampung itu dalam memberantas TBC,” tegas Chicha, yang merupakan putri sulung Nomo Koeswoyo, musisi legendaris Indonesia.
Chicha berharap Pemprov DKI Jakarta dapat mengalokasikan anggaran yang cukup untuk menangani TBC. Ia mengusulkan anggaran sebesar Rp100 miliar agar program eliminasi TBC bisa berjalan optimal. (Da_Bon/Fjr) | Foto: Istimewa