HomeNewsEdutainmentBuku Manusia Penyeru

Buku Manusia Penyeru

Published on

Dakwah di Era AI dan Tantangan Kemanusiaan

Jakarta, Trenzindonesia | Dalam pusaran kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), muncul kegelisahan sekaligus harapan tentang masa depan dakwah.

Buku Manusia Penyeru karya KH Dr. Ahmad Kasban Sarkawi Randhim hadir sebagai refleksi mendalam sekaligus panduan praktis bagi para dai dan penyampai kebaikan di era digital yang serba cepat dan penuh distraksi ini.

Buku ini mengangkat isu yang sangat relevan: peran manusia dalam menyampaikan pesan moral dan spiritual di tengah derasnya arus teknologi. Di zaman ketika AI mampu membuat ceramah, menjawab pertanyaan agama, bahkan menciptakan konten dakwah secara otomatis, penulis menggarisbawahi satu hal penting—AI tidak memiliki hati nurani, ketulusan, dan keikhlasan yang menjadi inti dari dakwah sejati.

“AI bisa membuat ceramah, menjawab pertanyaan agama, bahkan menciptakan konten dakwah dengan sangat cepat. Tapi AI tak punya hati,” tulis penulis.

Manusia Penyeru tidak menolak AI, tetapi justru mendorong para dai modern untuk menguasai teknologi sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti. Buku ini memuat pemikiran tentang pentingnya pemahaman etika digital, cara bijak menggunakan media sosial, serta bagaimana tetap menjaga esensi dakwah yang menekankan pada pembinaan akhlak dan spiritualitas.

Buku ini juga menyoroti bagaimana lembaga-lembaga dakwah mulai mengadopsi teknologi AI, seperti voiceover otomatis, AI art untuk konten grafis islami, hingga analisis tren keislaman. Namun, semua itu dinilai belum cukup tanpa kehadiran manusia penyeru yang mampu menyentuh hati, menghadirkan keteladanan, dan menyampaikan pesan dengan kedalaman makna.

Sebagai sebuah karya, Manusia Penyeru ditulis dengan bahasa yang lugas dan sarat hikmah. Ia menjadi bacaan penting bagi para dai, pegiat dakwah digital, dan siapa pun yang peduli terhadap masa depan penyebaran nilai-nilai kebaikan di tengah era disrupsi informasi.

Manusia Penyeru bukan hanya buku dakwah, melainkan juga seruan untuk tidak kehilangan ruh kemanusiaan dalam menyampaikan kebenaran. Di tengah teknologi yang mampu meniru suara dan memanipulasi pesan, kehadiran manusia yang jujur, tulus, dan berilmu tetap menjadi kebutuhan yang tak tergantikan.

Buku ini dapat dipesan melalui WhatsApp di nomor 082111113013. (Fjr)

Latest articles

Shanna Shannon Hadirkan Balada Pop Mengharukan “Menunggumu Sampai Akhir Hidup” Karya Melly Goeslaw

Jakarta, Trenzindonesia.com | Dunia musik Indonesia kembali dihangatkan oleh kehadiran lagu penuh emosi dari...

Agus Sugiharto Ungkap Strategi Jitu Menulis Esai Beasiswa Unggulan di Webinar BU Undip

Komunitas Beasiswa Universitas Diponegoro Gelar Webinar Esai Semarang, Trenzindonesia.com | Menulis esai bukan sekadar urusan...

“The Journey Continues”: Konser Reuni Peterpan di Bandung Hadirkan Kejutan Formasi Awal dan Kolaborasi Lintas Generasi

Peterpan "The Journey Continues" Jakarta, Trenzindonesia.com | Lebih dari sekadar nostalgia, konser reuni Peterpan bertajuk "The Journey Continues" siap...

Film Gerbang Setan Siap Ramaikan Bioskop Mulai 17 Juli, Suguhkan Horor Komedi yang Segar

Film "Gerbang Setan" Jakarta, Trenzindonesia.com | Industri perfilman Tanah Air bersiap menyambut kejutan baru dari...

More like this

Orange Bond PNM Jadi Terobosan Investasi Sosial Untuk Pemberdayaan Perempuan Ultra Mikro

Orange Bond PNM Buka Harapan Baru Pemberdayaan Perempuan Indonesia Jakarta, Trenzindonesia.com | PT Permodalan...

Revitalisasi Lapangan Banteng: Ruang Publik Baru Jakarta yang Hijau dan Historis

Pemerintah Provinsi Jakarta resmi mencanangkan penataan dan integrasi Lapangan Banteng dengan Gedung A.A. Maramis Jakarta,Trenzindonesia.com...

Wagub Rano Karno Dukung Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an di Jakarta

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, memberikan dukungannya terhadap Gerakan Nasional Pengentasan Buta Aksara...