HomeNewsEdutainmentHoya Vision Care Ungkap Banyak Siswa SMP Mengidap Myopia

Hoya Vision Care Ungkap Banyak Siswa SMP Mengidap Myopia

Published on

Trenzindonesia.com l – HOYA Vision Care ungkap banyak siswa SMP mengidap Myopia dan harus menggunakan kacamata. Temuan mengejutkan ini diperoleh dari program Glasses of Hope yang dilakukan oleh HOYA.

Program Glasses of Hope merupakan sebuah inisiatif hasil kolaborasi antara HOYA Indonesia, Perdami SPGR (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia, Seksi Penanggulangan Gangguan Refraksi) , dan Optik Seis yang menyediakan pemeriksaan mata serta donasi kacamata bagi anak-anak yang membutuhkan.

Program ini bertujuan untuk memberikan akses kesehatan mata dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan penglihatan sejak dini.

Fakta yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa banyak anak usia sekolah mengalami miopia atau rabun jauh (mata minus), khususnya myopia tinggi (ukuran minus lebih dari sama dengan -5.00D), tanpa menyadari kebutuhannya akan pemeriksaan mata dan penggunaan kacamata yang sesuai.

Minimnya kesadaran ini berisiko menyebabkan myopia berkembang tanpa terkendali, yang dapat mengganggu proses belajar anak, dan meningkatkan kemungkinan gangguan penglihatan serius di masa depan.

Selama kampanye Glasses of Hope di SMPN 92 Jakarta tanggal 17-18 Februari 2025, HOYA dan Perdami SPGR melakukan skrining mata gratis untuk 701 siswa, dan menemukan 36,4% siswa membutuhkan kacamata, serta 14% dari mereka mengalami myopia tinggi.

Temuan ini menegaskan bahwa masih banyak anak-anak yang belum menyadari kebutuhan mereka akan kacamata, dan banyak orang tua belum memahami dampak jangka panjang dari miopia yang tidak terkontrol.

Tanpa tindakan pencegahan dan manajemen yang tepat, kondisi ini dapat berkembang menjadi komplikasi serius seperti myopic maculopathy hingga kebutaan permanen.

“Kami menemukan bahwa banyak anak yang mengalami miopia tinggi tetapi tidak menyadarinya, atau menganggap pemakaian kacamata tidak penting. Padahal, tanpa koreksi yang tepat, kondisi ini dapat terus memburuk dan berisiko menimbulkan gangguan penglihatan serius di masa depan,” tutur Dodi Rukminto, Managing Director HOYA Indonesia.

“Miopia pada anak sekolah, khususnya myopia tinggi, bukan sekadar gangguan refraksi biasa; apabila tidak dikoreksi dapat menjadikan proses belajar anak menjadi tidak optimal. Orang tua harus proaktif dalam memastikan anak mereka mendapatkan pemeriksaan mata dan koreksi yang sesuai,” jelas Dr. dr. Tri Rahayu, SpM(K), FIACLE, Ketua Perdami SPGR.

Miopia tinggi merupakan bentuk rabun jauh yang lebih parah dan menjadi perhatian kesehatan global. Diperkirakan akan berdampak pada 938 juta orang pada tahun 2050, yakni 9,8% dari populasi global dan meningkat lebih dari lima kali lipat sejak tahun 20001.

Peningkatan ini dipicu oleh perubahan gaya hidup, seperti peningkatan aktivitas melihat dekat dan berkurangnya waktu di luar ruangan.

HOYA Hadir dengan Solusi Nyata: Perluasan Rentang Ukuran Lensa MiYOSMART

HOYA Vision Care menghadirkan solusi untuk mengatasi perkembangan myopia pada anak-anak melalui lensa MiYOSMART.

Dengan teknologi Defocus Incorporated Multiple Segments (D.I.M.S.), lensa ini terbukti secara klinis dapat menahan pertumbuhan myopia hingga 60%2Di Indonesia sendiri, sejak pertama kali diluncurkan pada akhir tahun 2022, MiYOSMART telah membantu ribuan anak dalam menahan pertumbuhan minus mereka, memberikan solusi optik yang efektif untuk mengelola miopia sejak dini.

Sekarang, sebagai respons terhadap tingginya angka miopia tinggi pada anak-anak, HOYA Vision Care meluncurkan perluasan rentang ukuran lensa MiYOSMART.

Lensa inovatif ini kini mampu mengakomodasi rabun jauh tingkat tinggi dengan cakupan hingga -13.00 dioptri (D) dan astigmatisme atau silinder hingga 4.00D.

“Dengan meningkatnya kasus myopia tingkat tinggi di seluruh dunia, perhatian terhadap kesehatan mata anak-anak berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Ini alasan HOYA Vision Care berkomitmen pada deteksi dini dan manajemen myopia, karena setiap anak berhak mendapatkan penglihatan yang lebih baik,” ungkap John Goltermann Lassen, CEO HOYA Vision Care.

Melalui inisiatif ini, HOYA tidak hanya menyediakan solusi optik terbaik, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mata anak-anak.

Dengan pemeriksaan mata rutin dan akses ke lensa yang tepat, risiko komplikasi jangka panjang akibat miopia dapat dikurangi secara signifikan.

***[wbz]

Latest articles

Shanna Shannon Hadirkan Balada Pop Mengharukan “Menunggumu Sampai Akhir Hidup” Karya Melly Goeslaw

Jakarta, Trenzindonesia.com | Dunia musik Indonesia kembali dihangatkan oleh kehadiran lagu penuh emosi dari...

Agus Sugiharto Ungkap Strategi Jitu Menulis Esai Beasiswa Unggulan di Webinar BU Undip

Komunitas Beasiswa Universitas Diponegoro Gelar Webinar Esai Semarang, Trenzindonesia.com | Menulis esai bukan sekadar urusan...

“The Journey Continues”: Konser Reuni Peterpan di Bandung Hadirkan Kejutan Formasi Awal dan Kolaborasi Lintas Generasi

Peterpan "The Journey Continues" Jakarta, Trenzindonesia.com | Lebih dari sekadar nostalgia, konser reuni Peterpan bertajuk "The Journey Continues" siap...

Film Gerbang Setan Siap Ramaikan Bioskop Mulai 17 Juli, Suguhkan Horor Komedi yang Segar

Film "Gerbang Setan" Jakarta, Trenzindonesia.com | Industri perfilman Tanah Air bersiap menyambut kejutan baru dari...

More like this

Orange Bond PNM Jadi Terobosan Investasi Sosial Untuk Pemberdayaan Perempuan Ultra Mikro

Orange Bond PNM Buka Harapan Baru Pemberdayaan Perempuan Indonesia Jakarta, Trenzindonesia.com | PT Permodalan...

Revitalisasi Lapangan Banteng: Ruang Publik Baru Jakarta yang Hijau dan Historis

Pemerintah Provinsi Jakarta resmi mencanangkan penataan dan integrasi Lapangan Banteng dengan Gedung A.A. Maramis Jakarta,Trenzindonesia.com...

Wagub Rano Karno Dukung Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an di Jakarta

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, memberikan dukungannya terhadap Gerakan Nasional Pengentasan Buta Aksara...