Versi Skytrax
Jakarta, Trenzindonesia | Kabar membanggakan datang dari dunia keimigrasian Indonesia. Direktorat Jenderal Imigrasi melalui Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta berhasil meraih peringkat ke-10 dalam daftar Layanan Imigrasi Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2025 versi Skytrax.
Skytrax sendiri merupakan lembaga independen asal London yang dikenal sebagai rujukan global dalam penilaian layanan penerbangan.
Pengumuman ini dirilis melalui situs resmi Skytrax World Airport Awards (worldairportawards.com). Penilaian mencakup berbagai aspek layanan keimigrasian, mulai dari proses kedatangan dan keberangkatan, efisiensi waktu tunggu dan sistem antrean, pelayanan jalur prioritas dan e-gate, hingga kesopanan serta profesionalisme petugas Imigrasi.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini. Ia menyebut penghargaan tersebut sebagai tonggak sejarah baru bagi Ditjen Imigrasi dalam penggunaan teknologi dan inovasi layanan.
“Pencapaian ini adalah hasil kerja keras jajaran Imigrasi Soekarno-Hatta, khususnya petugas di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI). Mereka bekerja tanpa kenal waktu, bahkan saat libur panjang, demi kelancaran lalu lintas penumpang. Ini bukti nyata dedikasi dan profesionalisme,” ungkap Menteri Agus dalam keterangan resmi, Jumat (18/4).
Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam, menjelaskan bahwa Ditjen Imigrasi saat ini tengah gencar mengimplementasikan digitalisasi layanan keimigrasian di bandara dan pelabuhan internasional. Salah satu inovasi utamanya adalah penggunaan autogate berteknologi tinggi, yang mampu mempercepat proses pemeriksaan hanya dalam 10–15 detik per orang.
“Autogate kami kini bisa digunakan oleh Warga Negara Asing (WNA), bahkan oleh anak-anak usia enam tahun ke atas, berkat integrasi sistem dengan e-Visa dan teknologi face recognition yang semakin canggih,” jelas Godam.
Sistem autogate juga telah terhubung dengan Border Control Management (BCM) dan basis data Interpol, meningkatkan keamanan serta efisiensi. Hingga kini, sebanyak 264 unit autogate telah dipasang di titik-titik perlintasan utama, seperti Bandara Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Kualanamu, Juanda, dan Pelabuhan Batam Center. Jumlah ini akan terus ditambah ke depannya.
Selain pemanfaatan teknologi, rekayasa alur penumpang juga dilakukan di momen-momen padat seperti libur sekolah, Lebaran, Natal, dan Tahun Baru untuk menghindari penumpukan penumpang.
Selama tahun 2024, Imigrasi Soekarno-Hatta telah melayani 17,16 juta perlintasan, sementara pada periode 1 Januari–10 April 2025, jumlah perlintasan sudah mencapai 4,98 juta, terdiri atas 2,47 juta keberangkatan dan 2,51 juta kedatangan.
“Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi pemacu semangat bagi seluruh jajaran Imigrasi di Indonesia untuk terus berinovasi dan menjaga standar pelayanan prima, demi kenyamanan masyarakat dan wisatawan internasional,” tutup Menteri Agus. (Da_Bon/Fjr) | Foto: Istimewa