Lampung Timur, Trenzindonesia | Program Pertashop dari PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan dampak positif sebagai penggerak utama ekonomi kerakyatan, khususnya di daerah pedesaan dan kawasan terpencil.
Selain menyediakan akses energi yang lebih merata, Pertashop juga membuka peluang usaha baru dan memberdayakan pelaku ekonomi lokal.
Sejak diluncurkan, Pertashop terbukti membantu mempercepat distribusi bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi, LPG non-subsidi, serta pelumas ke wilayah yang sulit dijangkau oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) skala besar. Program ini sekaligus menghadirkan solusi konkret atas keterbatasan akses energi di daerah pelosok.
Program Pertashop tidak hanya berfokus pada ketersediaan energi, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk pesantren dan komunitas desa. Melalui kemitraan bersama BUMDes, koperasi, dan pelaku usaha lokal, Pertashop menyediakan lapangan kerja baru serta membuka ruang partisipasi dalam sektor usaha berbasis energi.

“Pertashop bukan hanya penyedia bahan bakar, tapi juga pendorong utama kemajuan ekonomi desa. Masyarakat kini tidak perlu ke kota untuk mendapatkan BBM, sehingga lebih hemat waktu dan biaya. Selain itu, mereka juga bisa ikut berbisnis dan membuka lapangan kerja,” ujar Gus Lutfi, pemilik CV Mizkiya Azzahra Jaya dan pengelola Pertashop di Desa Mumbang Jaya, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur.
Pertashop juga menciptakan efek domino positif bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Usaha lokal kini dapat beroperasi lebih optimal berkat kemudahan akses energi yang ditawarkan Pertashop, dengan harga yang lebih stabil dan terjangkau.
PT Pertamina (Persero) terus mendorong pengembangan Pertashop di berbagai wilayah sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerataan pembangunan energi yang menjadi bagian dari strategi pembangunan nasional.
Pertamina berharap kehadiran Pertashop di pelosok negeri mampu memperkuat pondasi ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Pertashop bukan hanya sarana pemenuhan energi, tetapi juga wadah pemberdayaan ekonomi lokal yang menjangkau hingga tingkat akar rumput. (Fjr) | Foto: Istimewa