SERUYAN KALTENG, Trenzindonesia | Negosiasi antara warga dan PT BJAP belum mencapai kesepakatan yang memuaskan dan berakhir dengan kerusuhan yang menyebabkan kerusakan pada fasilitas kantor dan kendaraan.
Dalam kerusuhan tersebut, beberapa kendaraan yang rusak termasuk mobil kapolres Seruyan, 2 mobil ditreskrimsus, 1 mobil ditintelkam, serta 8 mobil dan 1 mobil bus milik PT BJAP. Warga menuntut hak mereka terkait plasma yang merupakan bagian dari Perkebunan Rakyat yang diintegrasikan dengan perusahaan besar swasta atau perusahaan besar negara sebesar 20 persen.
Arief Nur Cholis, anggota DPP KIN RI, menyatakan bahwa kita perlu mengingatkan pejabat yang berwenang setempat untuk terus mencari solusi terbaik. Jangan sampai rakyat kecil tidak memiliki kepastian hukum terkait hak-hak mereka yang menjadi sandaran hidup mereka. Pejabat setempat harus bersikap terbuka dan membantu masyarakat dalam memperjuangkan hak-hak mereka, serta mampu meredam kerusuhan dan tindakan anarkis yang dapat menyebabkan kerusakan.
Presiden Jokowi telah berkali-kali menekankan pentingnya penyelesaian konflik agraria untuk mewujudkan reformasi agraria bagi masyarakat. Hal ini bertujuan untuk memberikan kepastian terhadap ketersediaan ruang hidup yang adil dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Arief dari DPP Komite Investigasi Negara menegaskan hal tersebut. Penyelesaian konflik agraria sangat penting dalam rangka mewujudkan reformasi agraria dan memberikan kepastian bagi masyarakat agar dapat hidup secara adil dan berkemakmuran secara berkelanjutan. (PR/Fjr)