OKK PWI Jaya Angkatan ke-18 Tetap Berjalan Lancar
Jakarta, Trenzindonesia | Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia, tengah menghadapi kondisi yang kurang baik.

Hal ini diungkapkan oleh Kesit Budi Handoyo, Ketua PWI Provinsi DKI Jakarta, saat membuka secara resmi Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) Angkatan ke-18 Tahun 2024 pada Kamis (10/10). Acara tersebut berlangsung di Sekretariat PWI Jaya, Gedung Prasada Sasana Karya lantai 9, Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya di hadapan 34 peserta sesi pertama OKK, Kesit sempat menyampaikan keprihatinannya terkait situasi yang sedang dihadapi organisasi. Namun, ia tetap memberikan apresiasi kepada para calon anggota baru PWI Jaya yang menunjukkan semangat tinggi dalam mengikuti kegiatan orientasi ini.
“Apakah teman-teman tahu dan memahami kondisi organisasi kita saat ini?” tanya Kesit di tengah-tengah sambutannya. Serentak, para peserta menjawab, “Siaaaap, paham.”
Dalam pesannya, Kesit Budi Handoyo menegaskan bahwa para peserta OKK perlu memahami masalah yang tengah dihadapi organisasi, serta berperan aktif dalam menjaga keutuhan PWI. Ia mengingatkan bahwa OKK PWI Jaya hanya diselenggarakan oleh kepengurusan PWI Jaya yang sah, sehingga kegiatan serupa yang diadakan oleh pihak lain tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum maupun moral.
“Kartu calon anggota baru PWI Jaya hanya ditandatangani oleh ketua PWI Jaya 2024-2029, yaitu saya sendiri. Bukan oleh yang lain,” ujarnya dengan tegas.
OKK Angkatan ke-18 Tahun 2024 ini berhasil menjaring 72 peserta, yang pendaftarannya telah ditutup pada Rabu (9/10). Karena jumlah peserta melebihi kapasitas, acara ini diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada Kamis dan Jumat (11/10).

Pada hari pertama, sebanyak 34 peserta mengikuti orientasi dengan penuh antusias. Mereka menerima berbagai materi penting tentang dunia kewartawanan yang disampaikan oleh tiga narasumber berpengalaman.
Materi pertama dibawakan oleh Irdawati, Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Jaya, yang menjelaskan tentang Peraturan Dasar Peraturan Rumah Tangga (PDPRT) PWI. Selanjutnya, Pangihutan Simatupang, Anggota Dewan Penasihat PWI Jaya, memaparkan materi mengenai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, Kode Etik Jurnalistik (KEJ), Kode Perilaku Wartawan (KPW), serta pedoman pemberitaan lainnya yang relevan dengan dunia jurnalistik saat ini.
Materi terakhir di hari pertama disampaikan oleh Dar Edi Yoga, Bendahara PWI Jaya sekaligus Pemimpin Redaksi Askara.co, yang memberikan pelatihan tentang penulisan berita dan esai. Para peserta terlihat aktif bertanya dan berdiskusi, menunjukkan semangat untuk memahami lebih dalam tentang profesi wartawan.
Eka Ardimiyati, perwakilan dari sekretariat panitia, berharap agar antusiasme yang sama juga terlihat pada hari kedua OKK. “Semoga hal yang sama terjadi pada para peserta hari kedua Jumat ini. Semua diharapkan datang tepat waktu, mengantisipasi kemacetan,” ujarnya.

Pada hari kedua, peserta akan mendapatkan materi tambahan dari narasumber lainnya, termasuk Kadirah, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Daerah; Machroni ‘Ronny’ Kusuma, anggota Dewan Kehormatan PWI Jaya; serta Indra Utama, Wakil Ketua Bidang Pendidikan.
Di tengah kondisi PWI yang sedang tidak ideal, Kesit tetap optimis bahwa kehadiran anggota baru dengan semangat tinggi akan memberikan angin segar bagi organisasi. Ia berharap bahwa melalui kegiatan OKK ini, para peserta dapat memahami lebih dalam tentang profesi jurnalistik dan peran organisasi dalam menjaga etika dan kualitas kerja wartawan di Indonesia. (PR/Fjr) | Foto: Joko Dolog