News

PNM Tingkatkan Pendapatan Nasabah, Solusi Efektif Hindarkan Masyarakat dari Bank Emok

Jakarta, Trenzindonesia.com |Sejak bergabung dalam holding ultra-mikro yang dipimpin oleh BRI bersama Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) semakin fokus pada pemberdayaan usaha ultra-mikro. Segmen usaha ini erat kaitannya dengan upaya pengentasan kemiskinan, yang membuat masyarakat rentan terhadap lilitan bank emok, yaitu lembaga keuangan informal yang menawarkan pinjaman dengan bunga tinggi.

Melalui Program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), PNM bertujuan mengatasi kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem. Program ini mengintegrasikan data dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dengan harapan dapat meningkatkan literasi finansial masyarakat, sehingga mereka tidak terjerat oleh praktik bank emok.

Program Mekaar berperan penting dalam pemberian permodalan, baik kepada masyarakat yang telah memiliki usaha maupun kepada mereka yang belum memiliki usaha namun memiliki semangat untuk berwirausaha. Dengan mengintegrasikan kemampuan, kapasitas, dan aset, program ini memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha ultra-mikro, serta memperluas kesempatan masyarakat untuk mengaktualisasikan potensi produktif mereka.

Menurut analisis Indef, Program Mekaar memberikan dampak signifikan terhadap perubahan aset di berbagai sektor ekonomi. Sektor primer seperti pertanian, peternakan, dan perkebunan mengalami peningkatan aset terbesar, masing-masing sebesar 1,78 persen, 1,07 persen, dan 0,79 persen. Selain itu, sektor lain seperti bangunan, industri karet plastik, dan industri alat angkutan juga menerima pengaruh positif, dengan peningkatan aset terbesar terjadi di sektor bangunan sebesar 3,51 persen.

Dari sisi pendapatan rumah tangga, Program Mekaar terbukti mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga sebesar 1,36 persen hingga 1,71 persen. Setiap kenaikan 1 persen plafon kredit Mekaar turut meningkatkan omzet usaha sebesar 0,066 persen dan profit sebesar 0,060 persen. Studi dari LPEM FEB UI (2022) juga mencatat bahwa setiap kenaikan plafon kredit Mekaar sebesar 1 persen dapat mengurangi probabilitas debitur PNM untuk berstatus miskin menurut Multidimensional Poverty Index (MPI) sebesar 0,004 persen.

Keberhasilan Program Mekaar dalam meningkatkan kesejahteraan nasabah tercermin dari peningkatan indikator ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ini tak lepas dari kemampuannya dalam mereaktualisasi budaya bangsa menjadi kultur yang produktif.

Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman, Imam Widhiono, yang aktif dalam program pemberdayaan masyarakat, menegaskan bahwa peningkatan pendapatan adalah langkah paling efektif untuk melindungi masyarakat dari bahaya bank emok. “Untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya bank emok, salah satunya adalah dengan terus mengupayakan peningkatan pendapatan mereka,” jelas Imam. Ia juga menilai bahwa langkah PNM dalam memberikan pembiayaan dan pendampingan merupakan strategi yang tepat agar masyarakat terhindar dari jeratan bank emok.

Melalui Program Mekaar, PNM terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melindungi mereka dari risiko keuangan yang merugikan, dengan cara yang berkelanjutan dan tepat sasaran.

Avatar

Ibnu

About Author

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

News

Wedari Hadirkan Keindahan Balijava Batik Kudus Koleksi Denny Wirawan

  • September 29, 2017
Rayakan dua dekade berkarya di industri fashion tanah air, Denny Wirawan Angkat khasanah kekayaan ragam motif langka Batik Kudus Lewat
News

Indonesia Digital Popular Brand Award 2017 Fase III

  • September 30, 2017
Indonesia Digital Popular Brand Award, merupakan penghargaan terpercaya dan paling bergengsi bagi merek-merek di Indonesia yang berhasil menancapkan popularitas mereknya