Jakarta, Trenzindonesia.com | Dalam sebuah unggahan di akun Instagram, Sarah Sechan menyebut kebiasaan tersebut sebagai perilaku yang terlihat kurang sopan, dengan menyebut orang yang bersangkutan sebagai “Sultan” yang kehilangan sopan santun di luar negeri.
Ternyata, sindiran ini mendapat sambutan beragam dari warganet. Sebagian besar mendukung pandangan Sarah Sechan, menyatakan bahwa tindakan Nagita Slavina dianggap tidak etis. Namun, tak lupa pula ada kritik terhadap Sarah Sechan, yang dituduh mencari perhatian dan menciptakan kontroversi semata.
Pakar perilaku, novelis, dan konsultan komunikasi kreatif, Lutfi JW, memberikan apresiasi tinggi pada tindakan Sarah Sechan. Menurutnya, sindiran tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menjaga citra artis Indonesia.
“Sindiran Sarah Sechan itu bukan sekadar kontroversi. Ini adalah tindakan preventif untuk melawan pandangan negatif terhadap selebritis Indonesia di mata dunia,” ujar Lutfi JW.
@lutfi_jw
Menurut Lutfi, sikap Sarah Sechan mencerminkan kepeduliannya terhadap etika dan adab, nilai-nilai yang dinilai semakin pudar di kalangan artis zaman sekarang. Ia melihat perbandingan antara generasi artis saat ini dengan generasi sebelumnya, yang dianggap lebih memiliki sopan santun.
“Sindiran Sarah Sechan menyiratkan bahwa adab dan etika lebih berharga daripada sekadar popularitas. Meskipun ‘sultan’ dan terkenal di dalam negeri, bukan berarti bisa bersikap seenaknya di luar negeri. Hidup sosial tidak hanya tentang harta, tahta, dan popularitas,” paparnya.
Lutfi juga menegaskan bahwa sindiran Sarah Sechan bukan bertujuan menciptakan sensasi atau iri dengki. Menurutnya, hal tersebut lebih kepada edukasi dan kepekaan terhadap norma sosial.
“Sindiran ini disampaikan dengan niat edukatif dan rasa malu. Sarah Sechan bukan ingin mencari sensasi, tapi ingin mengingatkan bahwa sebagai publik figur, kita harus lebih memperhatikan etika dan adab, terutama di lingkungan internasional,” tambah Lutfi.
Maka, di tengah polemik ini, perdebatan antara adab dan gaya hidup kontemporer semakin mencuat. Sarah Sechan, dengan tindakannya, memberikan sorotan pada pentingnya menjaga etika di tengah popularitas yang memuncak.