Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, melaksanakan program Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Cimande Bogor
BOGOR, Trenzindonesia | Desa Cimande Tarikolot sekarang menjadi tempat wisata budaya yang menarik. Desa ini menjadi perhatian di dalam dan luar negeri karena seni beladiri Penca silat Cimande.
Ini adalah pusat perhatian bagi pecinta seni dan budaya karena warisan budaya leluhurnya yang dijaga dengan penuh dedikasi oleh warganya.
Tidak hanya seni beladiri, Desa Cimande juga menawarkan keahlian pengobatan tradisional patah tulang yang dipenuhi dengan beragam tradisi, filosofi, nilai-nilai spiritualitas, dan adat istiadat yang tinggi. Dengan tekun menjalankan tugasnya, warga desa berkomitmen untuk melestarikan dan mengembangkan tradisi ini agar mereka dapat mengikuti perkembangan zaman sambil mempertahankan budaya asli mereka.
Desa Cimande sekarang menjadi destinasi wisata yang unik yang menekankan keberlanjutan dan keasliannya. Tentunya, Rumah inap, atau homestay, akan menjadi fasilitas penting yang mendukung destinasi pariwisata. Homestay ini sangat penting bagi keluarga pasien yang membutuhkan perawatan tradisional patah tulang, wisatawan yang ingin mempelajari seni beladiri Penca silat Cimande, wisatawan religius, dan orang-orang yang tertarik dengan pertanian dan perkebunan.
Namun, masalah yang dihadapi adalah kurangnya homestay di Desa Cimande Tarikolot. Keluarga pasien harus memilih antara kembali ke rumah mereka atau mencari penginapan di luar desa sebagai akibatnya. Wisatawan yang tertarik dengan seni beladiri Penca silat Cimande juga mengalami hal yang sama. Untuk mengatasi permasalahan ini, peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Cimande diwujudkan melalui pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) dengan mengembangkan rumah tinggal menjadi homestay.
Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor berperan penting dalam mendukung pengembangan homestay Jawara di Desa Cimande. Melalui program hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor hadir untuk dapat membantu masyarakat desa Cimande, dengan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan juga alat-alat perlengkapan dalam pengelolaan Homestay Jawara.
Pada saat ini, upaya untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat Desa Cimande telah mencapai tahap sosialisasi pengetahuan kepada masyarakat Desa Cimande dan POKDARWIS. Mereka diajarkan prinsip-prinsip dasar kewirausahaan, tata kelola homestay, prinsip-prinsip pemasaran, dan prinsip promosi digital dalam tiga bidang: homestay, kewirausahaan, dan promosi digital. Pada kesempatan ini, dihadirkan bebarapa narasumber yang sudah ahli dalam bidangnya masing-masing.
Metode yang digunakan pada tahap sosialisasi pengetahuan ini adalah ceramah, diskusi tanya jawab, dan juga evaluasi untuk mengukur peningkatan pengetahuan masyarakat. Di akhir kegiatan, tim pelaksana dan POKDARWIS, melakukan kunjungan ke beberapa rumah penduduk yang akan dijadikan homestay Jawara.
Ketua Tim Pelaksana kegiatan, Dina Mayasari Soeswojo, menyatakan, “Kegiatan Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat ini akan dilakukan dalam beberapa tahap, dimulai dengan tahap pembekalan pengetahuan yang saat ini dilakukan, tahap berikutnya adalah workshop pelatihan tentang tata graha homestay dan promosi digital.”
“Selain itu, kami akan memberikan berbagai perlengkapan homestay, termasuk tempat sampah, peralatan kebersihan, plank nama homestay, bantal, selimut, cermin, dan papan petunjuk. Pada langkah selanjutnya, kami akan melakukan monev secara teratur untuk mengetahui perkembangan dan membantu jika ada masalah.”, pungkas Dina Mayasari.
Desa Cimande Tarikolot di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, menawarkan pengalaman pedesaan yang unik. Wisatawan dapat menikmati pemandangan alam dari kejauhan dari Gunung Pangrango dan Gunung Salak, melihat iringan anak desa belajar mengaji di Surau, atau melihat mereka berlatih penca silat di pagi hari di tempat yang tenang. Selain itu, wisatawan dapat melihat dan mengikuti warga menyusuri pematang sawah, belajar menanam padi atau membajak sawah, mengunjungi peternakan sapi, atau bahkan mengunjungi kebun salak Slebor, yang berasal dari bibit salak Sleman yang ditanam di Cimande Bogor. Selain itu, ada perkebunan Aloe Vera, tanaman lidah buaya yang sangat baik.
Keramahan dan kesederhanaan penduduk desa Cimande akan membuat wisatawan merasa seperti di rumah sendiri dengan perhatian khusus yang diberikan oleh tuan rumah homestay. Berbagai makanan dan minuman khas sunda ala Desa Cimande juga dapat dinikmati di Desa ini seperti Malibu yaitu minuman segar dari markisa dan lidah buaya atau cendol lidah buaya.
Pengalaman wisata yang berbeda dan signifikan dihasilkan oleh keunikan-keunikan ini. Tinggal di homestay di desa wisata memberikan kesempatan untuk melihat dunia dari perspektif orang lokal dan menyelami kekayaan budaya dan kehidupan sehari-hari suatu komunitasmasyarakat desa. (PR/Fajar Irawan) | Foto: Istimewa