Jakarta, Trenzindonesia.com | Peringatan Hari Wayang Nasional (HWN) ke-6 dan Living Intangible Cultural Heritage (ICH) Forum Ke-4 kembali digelar di Gedung Pewayangan Kautaman, TMII, Jakarta Timur, oleh Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENAWANGI). Acara ini dihadiri berbagai kalangan, termasuk tokoh seni, budaya, akademisi, serta pemerintah dan bertujuan menguatkan pelestarian wayang sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia.
Ketua Umum SENAWANGI, Marsekal Madya TNI (Purn) FH. Bambang Sulistyo, S.Sos., dalam sambutannya, menegaskan bahwa pelestarian wayang bukan hanya upaya menjaga tradisi, tetapi juga langkah strategis menciptakan masa depan budaya yang berkelanjutan bagi generasi Indonesia. “Wayang bukan sekadar tontonan, tetapi memiliki nilai luhur yang mencerminkan kearifan lokal dan kehidupan spiritual bangsa,” ujarnya.
Warisan Dunia yang Diakui UNESCO
SENAWANGI, sebagai NGO yang telah terakreditasi UNESCO (No. NGO-90297), berkomitmen mengaktualisasikan Proklamasi UNESCO pada 2003 yang menetapkan wayang Indonesia sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Kegiatan HWN dan Living ICH Forum yang diselenggarakan SENAWANGI setiap tahun ini menjadi ajang internasional untuk mempromosikan dialog budaya sekaligus memperdalam makna serta pesan moral yang terkandung dalam pertunjukan wayang.
Rangkaian Kegiatan HWN Ke-6 dan Living ICH Forum Ke-4
Peringatan HWN 2024 ini berlangsung pada 5–8 November dengan tiga bentuk acara utama: atraksi, diskusi, dan ekskursi. Berbagai kalangan dari dalam dan luar negeri, mulai dari seniman hingga akademisi, turut berpartisipasi dalam acara yang bertemakan “Exploring The Essentials of Bridge Building of Humanity Through Culture”.
Acara pembukaan HWN dihadiri oleh Menteri Kebudayaan RI, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., yang juga meluncurkan dan membedah buku “Pesona Wayang Indonesia”. Bedah buku ini menghadirkan para narasumber ternama seperti Basuki Teguh Yuwono (ISI Surakarta) dan Dr. Ninok Leksono (Rektor UMN).
Selain itu, berbagai diskusi menarik diselenggarakan, antara lain:
- Diskusi “Aktualisasi Filsafat Wayang Dalam Konteks Isu Global” (Kamis, 7 November), menampilkan Prof. Dr. FX. Mudji Sutrisno, SJ, dan Dr. Sri Teddy Rusdy.
- Peluncuran buku “A Life in Shadows, Shadows Theatre in Southeast Asia” (Kamis, 7 November), dengan narasumber penulis Constantine Korsovitis dan pengrajin wayang Sagio.
- Dialog Budaya “Nilai Etika Moral Pewayangan Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” (Kamis, 7 November), menghadirkan Mohamad Sobary dan Prof. Dr. Soetarno.
Kegiatan ini juga menyajikan talkshow bertajuk “TRIPAMA dalam Konteks Cinta Bernegara Bangsa (Nasionalisme)” pada Jumat, 8 November, serta dialog budaya mengenai “Makna Inspiratif PANJI Dalam Konteks Pemajuan Pewayangan Indonesia”.
Komitmen SENAWANGI: Wayang Sebagai Inspirasi dan Tuntunan
SENAWANGI berharap melalui kegiatan ini, wayang tidak hanya menjadi sarana hiburan tetapi juga tuntunan kehidupan yang penuh makna. Dengan konsep wirama, wirasa, dan wiraga, wayang menjadi salah satu wujud nyata kearifan lokal yang diwariskan kepada generasi penerus bangsa.
Xavier Rusboldt
November 5, 2024Your comment is awaiting moderation.
Normally I do not learn article on blogs, however I would like to say that this write-up very pressured me to check out and do it! Your writing style has been amazed me. Thank you, quite nice post.