Bogor, Trenzindonesia | Mantan Ketua DPRD Kota Bogor periode 2014–2019 sekaligus mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Untung Maryono, menegaskan bahwa dalam perjuangan politik, kesetiaan dan semangat “Jas Merah” (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah) adalah nilai yang tidak boleh diingkari.
“Selama menjadi kader PDI Perjuangan, saya ditempa dengan semangat Jas Merah dan kesetiaan, yang hingga kini saya pegang teguh,” ujar Untung dalam pernyataannya kepada media, Sabtu (1/2/2025).
Untung menegaskan bahwa dukungannya terhadap Megawati Soekarnoputri sebagai pemimpin PDI Perjuangan adalah harga mati.

“Saya mendukung Ibu Megawati sebagai lokomotif partai di Kongres PDI Perjuangan mendatang. Kesetiaan saya sudah saya nyatakan sejak lama. Hanya waktu yang bisa menguji kesetiaan dan komitmen, dan bagi saya, komitmen adalah langkah awal menuju kesetiaan,” tegasnya.
Selain kepada Megawati, Untung juga menunjukkan kesetiannya kepada pimpinan partai di Jawa Barat dan Kota Bogor.
Untung mengapresiasi kepemimpinan Ono Surono, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, yang dinilainya mampu menjaga soliditas partai meskipun menghadapi berbagai tantangan politik di Pilkada.
“Dari target 15 daerah, 12 daerah berhasil dimenangkan PDI Perjuangan. Ini bukti bahwa kepemimpinan Ono Surono mampu membuat PDI Perjuangan tetap tegar,” kata Untung, yang juga menjabat sebagai Ketua Banteng Balik Kandang (BBK) Kota Bogor.
Di tingkat Kota Bogor, Untung juga mengapresiasi kepemimpinan Dadang Iskandar Danubrata, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, yang menurutnya sukses menjaga kekompakan dan soliditas kader banteng di daerah.
“Saat Pilwakot Bogor, meskipun PDI Perjuangan berjuang sendiri, tetap mampu mengatasi calon kepala daerah yang merupakan mantan staf Ibu Negara. Ini menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan solid di Kota Bogor,” tambahnya.
Untung menegaskan bahwa dirinya akan terus membersamai perjuangan Ono Surono dan Dadang Iskandar Danubrata untuk memperkuat PDI Perjuangan.
Mengakhiri pernyataannya, Untung Maryono berpesan agar seluruh kader tetap menjaga dan merawat kesetiaan.
“Kesetiaan itu ibarat rumah tangga, yang harus diawali dengan cinta, dibangun dengan kasih sayang, dan dipelihara dengan komitmen. Kesetiaan adalah kunci awal kemajuan. Bersama, kita bisa saling menguatkan dan terus berdaya,” tutupnya. (PR/Fjr)