Dalang Doktor yang Mendekatkan Wayang pada Generasi Muda
Solo, Trenzindondesia | Kabar duka datang dari dunia seni pedalangan Indonesia. Dalang kondang Ki Warseno Slank, yang memiliki nama lengkap Warseno Hardjo Darsono, meninggal dunia pada Kamis (12/12/2024) pukul 04.30 WIB di RS PKU Muhammadiyah Solo.
Beliau wafat setelah tiga hari menjalani perawatan akibat penyakit jantung.
Ki Warseno adalah satu-satunya dalang yang bergelar doktor, sebuah pencapaian luar biasa dalam dunia seni tradisional. Pemakaman almarhum dilaksanakan pukul 13.00 WIB di Makam Depokan, Juwiring, Klaten, dengan pemberangkatan dari rumah duka di Griya Duhkito, Kranggan, Kartasura, Sukoharjo.
Perjalanan Hidup Sang Dalang
Lahir dan besar di Klaten, Jawa Tengah, Ki Warseno mulai belajar mendalang sejak usia muda di bawah bimbingan ayahnya, Mbah Diun (Ki Harjo Darsano), dalang ternama Klaten era 1950-1975. Debutnya sebagai dalang dimulai saat usianya 16 tahun. Selain itu, ia sempat belajar pedalangan secara formal selama dua semester di STSI Surakarta.
Gaya pakeliran Ki Warseno awalnya dipengaruhi oleh kakaknya, Ki Anom Suroto, namun ia berhasil menciptakan gaya khas yang komunikatif dan dekat dengan generasi muda. Tak hanya itu, ia dikenal sebagai pelopor wayang campursari, yang memadukan gamelan dengan musik modern seperti rock, punk, dan rap. Kolaborasi ini menjadikan wayang lebih relevan dan digemari oleh kawula muda.
Namun, seiring waktu, Ki Warseno memutuskan untuk kembali ke akar tradisi wayang kulit. “Back to basic” menjadi prinsipnya setelah melihat adanya pendangkalan estetika akibat eksplorasi yang hanya sekadar ikut-ikutan tanpa pencarian mendalam.
Ki Warseno tidak hanya mendalang, tetapi juga mengabdikan hidupnya untuk menyebarkan nilai-nilai moral melalui seni. Salah satu dedikasinya adalah mendirikan Radio Suara Slank, sebuah stasiun radio yang fokus pada kesenian dan kebudayaan Jawa. Ia juga rutin menggelar pementasan wayang kulit bertajuk Setu Legen setiap malam Sabtu Legi di rumahnya sebagai bentuk penghormatan pada hari kelahirannya.
Meski identik dengan dunia seni, Ki Warseno adalah seorang sarjana pertanian lulusan Universitas Tunas Pembangunan Solo dan meraih gelar doktor dari UNS Solo. Prestasinya ini menjadikan beliau sebagai sosok yang tidak hanya piawai dalam seni, tetapi juga cerdas secara akademis.
Ki Warseno meninggalkan seorang istri, Asih Purwaningtyas, dua anak, dan seorang cucu. Beliau akan selalu dikenang sebagai sosok seniman inovatif yang berjasa besar dalam membawa wayang ke hati generasi muda tanpa meninggalkan akar tradisinya.
Sugeng tindak, Pak Dalang. Karya dan dedikasi Anda akan selalu abadi dalam ingatan bangsa ini. (Da_Bon/Fjr) | Foto: Istimewa