MOJOKERTO, Trenz Edutainment | Dalam Rangka Silaturohim, 70 Mahasiswa Pascasarjana IAIM NU Metro Lampung, melaksanskan Agenda karyawisata religi di Pon Pes Amanatul Ummah Mojokerto Jawa Timur (4/3/2022).
Dalam kesempatan tersebut, para Mahasiswa Pascasarjana IAIM NU Metro Lampungjuga mengikuti acara Seminar Nasional yang mengusung tema “Agen Moderasi Beragama Demi Peningkatan Mutu Moderasi Beragama Kini dan Nanti”, yang dihelat di Institut Pesantren KH Abdul Chalim, Jalan Raya Bendunganjati no 17, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur
Acara seminar nasional tersebut di ikuti dan di dampingi oleh Wakil Rektor 1 dan Wakil Rektor 2 Institut Pesantren KH Abdul Chalim, serta Direktur Pascasarjana dan Wakil Direktur Pasca Sarjana Institut Pesantren KH Abdul Chalim, Mojokerto.
Turut terlibat di acara seminar tersebut diantaranya, Direktur IAIM NU Metro Lampung Dr.Subandi M.M, Kaprodi Pascasarjana .Dr Jaenullah M.Pd.,Dosen Pascasarjana Dr Siti Roudhotul Jannah serta M.Sayyidul Abror M.Pd
Menurut Dr Didik Kusno Aji yang merupakan Akademisi IAIM NU Metro Lampung, bahwa Moderasi Beragama perlu di kembangkan Guna tercapainya Islam yang rohmatan lil alamin.
“Di kalangan NU sendiri, setiap waktu para agen moderasi beragama yaitu santri, kyai, ustad, dan mahasiswa selalu menyerukan persatuan dan kesatuan, serta kebhinekaan itu adalah sesuatu yang positif. Artinya menerima bahwa Bhineka Tunggal Ikaadalah ciri khas NKRIdan merupakan Anugerah dari Tuhan, serta sedini mungkin Mencintai Budaya adat istiadat.”, papar Dr Didik Kusno Aji .
Sedangkan Fahrurrozi S.Pdi. yang juga merupakan Akademisi IAIM NU Mmetro,menyatakan bahwa peran Islam Nusantara dalam mendorong Moderasi Beragama di Indonesia sangat penting sekali, guna menangkal masuknya paham paham Radikal di Kampus kampus dan masjid masjid. “Ilmu tentang moderasi beragama dan iman, merupakan pondasi yamg kuat untuk menekan masuknya paham paham radikalisme di sertai penguasaan beberapa bahasa asing, untuk mengetahui gaya dan model Radikal.”, jelas Fahrurrozi S.Pdi. .
Sementara pemateri terahir yaitu Saiful SHselaku Pengamat kebijakan Publik,menegaskan perlunya satuan tugas khusus untuk membantu pemerintah dalam mencegah paham paham Radikal. Yaitu Agen Moderasi Beragama.
“Agen Moderasi Beragama, rumah besarnya ya Nahdlatul Ulama. Agen nya ya bisa saja Santri, mubaliqh, .usta, mahasiswa, Ansor dll.”, tegas Saiful SH.
“Dan agen Moderasi Beragama ini harus di mulai sejak dini, mengingat ancaman radikal yang luar biasa dampaknya tatkala masuk ke kampus kampus dan masjid masjid.”, lanjut pria yang akrab disapa Bedjo.
Saiful SH juga menjelaskan bahwa secara demografi ,tahun 2045 jumlah penduduk Indonesia 70 persen itu usia Produktif, artinya usia milenial.
“Jadi jangan sampai kita kecolongan, usia produktif ini sejak dini di mulai dari sekarang harus di tanamkan sifat dan sikap Moderasi Beragama.”, imbuhnya.
“Agen Moderasi Beragama memberikan contoh dan pemahaman tentang sikap saling menghormati, menghargai, baik antar umat beragama, antar agama, bahkan sikap dan ahlak dengan Pemerintah, pejabat pemerintah, juga sikap beragama antar negara.”, jelas Saiful,menegaskan.
“Semoga Yang mulia Bapak Presidensekiranya berkenan, agar Agen Moderasi Beragama, di percayakan kepada Para Santri Santri pondok pesantren, dan NU.”, pungkas Saiful SH. (fjr)