Trenz Lifestyle | Peredaran obat palsu atau obat ilegal merupakan ancaman yang sangat serius yang kini dihadapi masyarakat Indonesia. oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk harus lebih berhati-hati dalam membeli obat atau suplamen secara online.
Hal itu diutarakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Noffendri Roestam, Ssi, Apt saat menggelar kegiatan peringatan World Pharmacist Day 2018 bertema `Pharmacists: Your Medicines Experts` di `markas` IAI di kawasan Tomang, Jakarta Barat, Sabtu (29/9/2018).
“Sudah banyak korban akibat membeli obat secara online. Apalagi, penjualan online rawan disusupi obat ilegal dan palsu. Bahkan, hingga kini belum ada regulasi yang menaungi praktik penjualan obat melalui layanan online,” ungkapnya.
“Masyarakat harus pintar-pintar memilah dan mencari informasi di tengah maraknya penjualan obat-obatan secara online dan tidak sembarangan membeli obat secara online. Karena penggunaan obat tanpa resep dokter lebih banyak ruginya dibanding manfaatnya, bahkan bisa berakibat fatal. Memang, tidak ada larangan belanja online. Tapi, untuk produk farmasi sebaiknya tidak belanja online. Apa pun kesulitan membeli obat, lebih baik di tempat yang sah,” imbaunya.
IAI tidak menyarankan masyarakat membeli obat secara online, meski ada layanan aplikasi chat (obrolan) untuk menanyakan produk obat kepada pengelola toko online-nya. Konsultasi ini tidak sama dengan konsultasi produk rumah tangga atau elektronik, fesyen dan lainnya.
Dia mengaku sudah membahas persoalan e-farmasi (layanan produk farmasi online) dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Karena mulai dari produksi, distribusi, hingga penggunaan obat oleh masyarakat harus melibatkan apoteker yang tahu tentang kandungan, kontraindikasi dan cara distribusi maupun cara penyimpanan obat.
Pembelian obat secara online dengan cara memfoto resep terlalu beresiko dan belum diatur didalam peraturan pemerintah. “Sangat beresiko karena kita tidak tahu dan tidak bisa mengecek mereka yang menjual itu resmi atau tidak, tetapi jika membeli di apotik pasti terjamin,” Pangkas Noffendri Roestam.