Dua Petarung Indonesia Rio Tirto dan Denny Daffa Menuju UFC Season 4, di Shanghai, China
Jakarta, Trenzindonesia.com | Dua petarung muda kebanggaan Indonesia, Rio Tirto dan Denny Daffa, bersiap menapaki panggung dunia dalam ajang Road to UFC Season 4 yang digelar di Shanghai, China, pada 22–23 Mei 2025.
Mereka bukan sekadar atlet mereka adalah harapan bangsa yang membawa semangat juang Indonesia ke kancah MMA internasional.
Terpilih dari ribuan petarung Asia melalui seleksi superketat, Rio dan Denny menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam turnamen bergengsi ini.
Mereka mengikuti jejak Jeka Saragih, petarung Indonesia pertama yang sukses mengamankan kontrak di UFC, dan kini membuka jalan bagi generasi berikutnya.
Latihan intens dan strategi matang

Dalam sesi latihan terkini yang dipantau langsung oleh pelatih kepala Max Metino, fokus utama tertuju pada penyempurnaan strategi dan penguatan mental bertarung. “Kami siapkan mereka agar mencapai performa puncak, baik fisik maupun psikis,” ujar Max di sela latihan di Warrior Fight Camp, Kelapa Gading, Jakarta, Jum’at (16/5).
Latihan juga diiringi dengan disiplin tinggi soal pola makan, kontrol berat badan, serta pantangan ketat terhadap gula dan lemak. Meski Denny sempat terhambat kemacetan menuju lokasi, semangat mereka tetap membara.
“Ini soal lebih dari sekadar bertarung. Mereka mewakili mimpi anak-anak bangsa untuk bersaing di UFC,” tegas Max.
Rio Tirto: Siap ladeni striker eksplosif

Rio Tirto, yang akan tampil lebih dulu pada 22 Mei di kelas terbang, akan menghadapi Aaron Tau, striker asal Selandia Baru dengan rekor mengesankan (9-1). Rio sendiri membawa modal sempurna dengan delapan kemenangan tanpa cela.
“Saya sudah pelajari gaya mainnya. Saya tahu ancaman pukulan dan lututnya, tapi saya juga punya power. Saya yakin 100% bisa menang,” ujar Rio percaya diri.
Rio dikenal lewat teknik grappling solid dan kecepatan yang jadi andalan dalam menghadapi lawan eksplosif.
Denny Daffa: Si “Destroyer” siap guncang tuan rumah

Sehari setelahnya, Denny Daffa akan turun di kelas ringan melawan petarung tuan rumah, Ren Yawei, yang membawa rekor 8-3. Meski akan bertarung di kandang lawan, Denny—yang dijuluki “Destroyer” tak gentar.
“Kami sudah siapkan game plan khusus. Lawan kuat di bawah, tapi saya nyaman di atas. Kami siap adu teknik,” kata Denny.
Dengan rekor 6 kemenangan dan hanya satu kekalahan, Denny dikenal memiliki daya ledak luar biasa serta ketahanan fisik yang tangguh.
Misi lebih besar: Mengangkat nama Indonesia di panggung dunia

Kehadiran Rio dan Denny di UFC Performance Institute Shanghai tak hanya jadi ajang pembuktian pribadi, tapi juga momentum penting bagi perkembangan MMA Indonesia. Jika berhasil mencetak kemenangan, bukan mustahil keduanya mengikuti jejak Jeka Saragih mengamankan kontrak eksklusif UFC.
“Dari ribuan petarung, hanya dua yang mewakili Indonesia. Ini bukti bahwa talenta MMA kita bisa bersaing di level tertinggi,” pungkas Max Metino penuh semangat.
Publik Indonesia dan pencinta MMA kini menanti, apakah dua petarung muda ini mampu menuliskan sejarah baru di Road to UFC Shanghai 2025. Satu hal pasti: mereka bertarung bukan hanya demi kemenangan, tapi demi membawa nama Merah Putih berkibar di pentas dunia.