JAKARTA, Trenz Music | Sejak meluncurkan episode pertamanya pada 26 Oktober yang lalu, Serial Musikal Payung Fantasi yang terinspirasi dari karya musik dan hidup dari maestro musik sekaligus pahlawan nasional Ismail Marzuki ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat. Serial musikal persembahan www.indonesiakaya.com bekerja sama dengan Garin Nugroho dan BOOW Live ini terdiri dari 6 episode dan dapat disaksikan di kanal YouTube IndonesiaKaya. Paduan harmonis antara visualisasi dan musik pengiring cerita menjadikan produksi ini kaya makna.
“Kami sangat berterima kasih pada para penikmat seni yang sangat antusias menyaksikan Serial Musikal Payung Fantasi. Hingga kini, seluruh 6 episode yang telah ditayangkan sudah disaksikan oleh lebih dari 19 juta penonton. Ini tidak lepas dari dukungan para pecinta seni dan teman-teman media yang juga turut menyebarkan informasi sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui serial musikal ini. Hal ini juga menumbuhkan semangat bagi para pekerja seni untuk terus berproses dan berkarya dalam situasi apapun,” ujar Renitasari Adrian, Program Director www.Indonesiakaya.com.
Selain tampilan visual yang memanjakan mata, telinga para pecinta musik dan seni tanah air akan dihibur dengan berbagai karya Ismail Marzuki yang ditampilkan dalam 6 episode Serial Musikal Payung Fantasi ini. Ada 23 karya maestro tanah air ini akan dibawakan dengan apik oleh para pemain, seperti Jauh di Mata, Payung Fantasi, Juwita Malam, Panon Hideung, Dari Mana Datangnya Asmara, Gagah Perwira, Karangan Bunga dari Selatan, Indonesia Pusaka, Sepasang Mata Bola, Sabda Alam, Melati Tapal Batas, Halo-halo Bandung, Selamat Hari Lebaran, Hanya Semalam, Kasih Putus di Tengah Jalan, Gugur Bunga, dan Rayuan Pulau Kelapa. Ada juga karya yang ditampilkan secara sambung menyambung seperti Pilih Menantu, Kopral Djono, Sersan Mayorku pada medley pilih menantu dan Sapu Tangan dari Bandung Selatan, Aryati yang ditampilkan pada medley perjuangan. Tak ketinggalan lagu O, Sarinah yang merupakan salah satu lagu pertama ciptaan Ismail Marzuki yang ditulis dalam bahasa Belanda.
Seluruh musik dan lagu yang ada di serial musikal ini tak lepas dari sosok Ivan Tangkulung sebagai penata musik. Selain berbagai karya sang maestro, serial musikal ini juga menampilkan 13 karya Ivan, antara lain Suaraku, Lief Java, Suara Kita, Matahari Terbit, Interogasi, Bersiap, Ku Tunggu Kau Pulang, Sisa Waktu, Dalam Keabadian, dan Finale. Music Director di Teater Musikal Nusantara (TEMAN) ini juga menambahkan musik pada karya Ismail Marzuki yang berjudul Jauh di Mata dan Payung Fantasi, serta lagu Keroncong Pasar Gambir.
“Karya Ismail adalah perpaduan dari berbagai jenis musik yang populer di Indonesia pada masa 1940an seperti keroncong dan berbagai jenis musik asal Amerika Latin, seperti beguin, cha cha, foxtrot. Ia juga memiliki referensi musik dari bermacam negara menjadi sebuah karya yang melintas zaman. Tantangan paling besar bagi saya dalam menata musik untuk Serial Musikal Payung Fantasi ini adalah bagaimana supaya saya bisa menyatu dengan musik Ismail Marzuki sehingga tidak terpisah antara musik yang ditulis Ismail Marzuki dan musik yang dibuat oleh Ivan Tangkulung. Ini merupakan tantangan sekaligus penghargaan bagi saya untuk membuat musik sebuah produksi yang mengisahkan karya dan kisah hidup seorang tokoh besar Indonesia,” ujar Ivan Tangkulung.
Audio dan visualisasi yang menarik menjadi hal wajib yang harus diutamakan dalam medium komunikasi yang ada saat ini. Untuk itu, www.indonesiakaya.com telah mempersiapkan album yang soundtrack yang dapat segera dinikmati oleh pecinta musik Indonesia.
“Ke depannya, kami akan meluncurkan playlist dari lagu-lagu dalam Serial Musikal Payung Fantasi ke beragam digital streaming platform seperti kanal YouTube kami dengan format audio dan video, YouTube Music, Apple Music, Spotify, JOOX, Deezer, Amazon, dan masih banyak lagi. Album original soundtrack ini akan dibagi menjadi dua album. Album pertama berisi 13 lagu yang dapat diakses mulai 25 November dan album kedua berisi 14 lagu yang akan keluar pada 2 Desember. Kami harap dengan hadirnya dalam layanan multiplatform ini dapat menghibur pada penikmat seni dan pecinta budaya Indonesia yang baru,” tambah Renitasari.
Proses produksi Serial Musikal Payung Fantasi melalui proses panjang yang dimulai sejak Januari 2022, dimulai dari audisi online Mentjari Bang Maing dan Djoewita, diikuti oleh 250 pendaftar dari berbagai wilayah di luar pulau Jawa seperti Bali dan juga mencakup wilayah Indonesia Timur. Setelah melangsungkan proses audisi secara hybrid, terpilih 29 peserta untuk ikut meramaikan produksi Serial Musikal Payung Fantasi.
Proses audisi ini juga berhasil mendapatkan karakter utama sosok Ismail Marzuki yang diperankan Gusty Pratama dan istri Ismail Marzuki, Eulis Andjung diperankan oleh Mariska Setiawan. Selain karakter utama dan para peserta terpilih program Mentjari Maing dan Djoewita, serial musikal ini juga dimeriahkan oleh Sal Priadi sebagai Syaiful Bahri, Afgan sebagai Bing Slamet, Daniel Adnan sebagai Perwira Belanda, dan juga Titiek Puspa sebagai Eyang Putri.
Serial Musikal Payung Fantasi ini merupakan proyek kolaborasi dengan banyak pihak antara lain beberapa produser seperti Billy Gamaliel, Bayu Pontiagust dan Fia Cinte, proyek ini menggabungkan teknik panggung dan teknik film dengan arahan Pasha Prakasa yang berperan sebagai sutradara teater, Naya Anindita sebagai sutradara film dan Chriskevin Adefrid bersama Teguh Yasa Abratama sebagai penulis naskah.Nesia Ardi sebagai penata vokal, dan Nyak Ina Raseuki (Ubiet) sebagai konsultan vokal dan musik merupakan orang di balik lantunan suara indah dan musik yang memanjakan telinga sepanjang cerita ini. Selain musik, serial musikal ini juga semakin semarak koreografi indah karya Ufa Sofura. Proses yang berawal dari panggung, kemudian melalui virtual hingga akhirnya diproduksi layaknya sebuah film menjadi hal yang baru bagi hampir semua yang terlibat. (PR/Fjr)