News

Kemenag Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren dengan Program Inkubasi Bisnis di 3.600 Ponpes

Jakarta, Trenzindonesia.com | Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam terus menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kemandirian ekonomi pondok pesantren di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2021, sebanyak 3.600 pondok pesantren telah menerima bantuan melalui Program Inkubasi Bisnis Pesantren sebagai bagian dari upaya mencapai tujuan besar dalam Peta Jalan Kemandirian Pesantren.

Program Inkubasi Bisnis untuk Pesantren Mandiri

Inisiatif ini bertujuan menciptakan pesantren yang mandiri secara ekonomi serta mampu memberdayakan komunitas sekitar. Salah satu contoh suksesnya adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikmah 1, yang terletak di Brebes, Jawa Tengah. Pesantren ini mengalami perkembangan signifikan setelah menerima dukungan melalui Program Inkubasi Bisnis dari Kementerian Agama, yang mengatasi kendala pembiayaan berkelanjutan dan mengarahkan pesantren menuju kemandirian.

Dr. Basnang Said, S.Ag, M.Ag, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, menyatakan bahwa program ini bertujuan memperkuat pondok pesantren sebagai pusat pendidikan yang juga berperan aktif dalam pembangunan ekonomi lokal. “Inkubasi bisnis ini tidak hanya mendukung pendidikan, tetapi juga mengubah pesantren menjadi entitas ekonomi yang mandiri,” ujarnya.

Unit Usaha Pesantren: Contoh Sukses Laundry Al Hikmah 1

Melalui program ini, pesantren didorong mengembangkan berbagai unit usaha seperti pengolahan produk dan jasa, yang tidak hanya menjadi sumber pendapatan tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Di Ponpes Al Hikmah 1, usaha Laundry Al Hikmah 1 yang dibangun dari program ini sukses menopang keuangan pesantren sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi komunitas.

Sejak 2021 hingga 2024, jumlah pesantren yang menerima bantuan inkubasi meningkat drastis, mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperkuat kemandirian ekonomi pesantren. “Sekarang kami juga mendukung startup di pesantren. Kami membimbing mereka dalam pengelolaan keuangan, permodalan, hingga pemasaran,” tambah Dr. Basnang Said.

Program Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP)

Lebih lanjut, program ini turut mendorong pendirian Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP), yang kini telah dibentuk di lebih dari 400 pesantren. BUMP membantu pesantren berperan ganda, baik sebagai lembaga pendidikan maupun pelaku ekonomi yang berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.

Dr. Basnang juga berpesan kepada pesantren penerima manfaat agar terus mengembangkan jiwa wirausaha di kalangan santri. “Santri harus siap menjadi entrepreneur dan yakin mampu menjadi pengusaha,” ucapnya.

Transformasi Ponpes Al Hikmah 1: Integrasi Pendidikan dan Ekonomi

Kisah sukses Ponpes Al Hikmah 1 menjadi inspirasi integrasi antara pendidikan dan ekonomi. Dengan pesan yang inklusif serta dukungan masyarakat, ponpes ini terus berkembang sebagai pusat pendidikan yang juga menjadi sumber harapan dan perubahan positif bagi komunitas. Dengan segala pencapaian ini, Ponpes Al Hikmah 1 siap berperan sebagai teladan yang bersinar bagi pesantren lain di Indonesia.

Avatar

Ibnu

About Author

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

News

Wedari Hadirkan Keindahan Balijava Batik Kudus Koleksi Denny Wirawan

  • September 29, 2017
Rayakan dua dekade berkarya di industri fashion tanah air, Denny Wirawan Angkat khasanah kekayaan ragam motif langka Batik Kudus Lewat
News

Indonesia Digital Popular Brand Award 2017 Fase III

  • September 30, 2017
Indonesia Digital Popular Brand Award, merupakan penghargaan terpercaya dan paling bergengsi bagi merek-merek di Indonesia yang berhasil menancapkan popularitas mereknya