CILEUNGSI, Trenzindonesia | Dalam rangka menyatukan dan meneguhkan misi para aktivis pendidikan Al-Qur’an, LKPPQ Ar-Rahmah mengadakan Temu Kader dan Aktivis Pendidikan Al-Qur’an pada Ahad (28 Mei 20023) di gedung Pendidikan Ar-Rahmah Cileungsi Bogor.
Hadir dalam acara pembukaan, Dr. H, Ashadi, selaku konsultan pendidikan Ar-Rahmah dan Ketua Yayasan Ar-Rahmah Duta Mekar Asri, Ust. Fathuri Mumtaza.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Ar-Rahmah menegaskan bahwa Ar-Rahmah telah menetapkan visi sebagai Pusat Pendidikan Al-Qur’an. Dua lini yang terus diupayakan secara bersama-sama, yaitu pembangunan fisik di satu sisi dan pengembangan program-program terkait dengan pendidikan Al-Qur’an di sisi lain. LKPPQ sebagai lembaga pelatihan hadir dalam rangka ikut mewujudkan visi tersebut.
Diikuti lebih dari 100 peserta yang berasal dari Cileungsi, Jonggol, Klapanunggal dan beberapa wilayah lain, seperi Bekasi, Depok dan Jakarta Timur, giat ini juga diisi diskusi panel dengan tema Urgensitas Sertifikasi dan Sanad Al-Qur’an dalam Pengajaran Al-Qur’an. Hadir menjadi pembicara, Dr. H. Ade Sarmili, S.Ag, M.Si, Kasi. PD Potren Kementerian Agama Kab. Bogor, dan Dr. H. Fahrur Rozi, MA, Pentashih Mushaf Al-Qur’an dan Dosen Pasca IIQ Jakarta.
Dalam paparannya, Dr. H. Ade Sarmili menegaskan bahwa sertifikasi bagi guru Al-Qur’an merupakan mandatory dari pemerintah untuk menjamin kompetensi para guru Al-Qur’an dan kualitas anak didiknya. Hal ini berangkat dari kenyataan bahwa tidak semua guru Al-Qur’an mempunyai kompetensi dasar dalam mengajarkan Al-Qur’an. Kementerian Agama Kabupaten Bogor akan terus mendorong lembaga-lembaga pembina, termasuk LKPPQ agar dapat berperan dalam upaya peningkatan kompetensi para guru Al-Qur’an. LKPPQ dapat melakukan MoU dengan Kementerian Agama Kab. Bogor agar dapat bersinergi.
Di sisi lain, Dr. H. Fahrurozi menekankan pentingnya sanad dalam pengajaran Al-Qur’an. Sanad pada dasarnya sebagai bukti bahwa seseorang telah belajar secara talaqi-musyafahah di hadapan seorang guru. Sekalipun demikian, alumni Madrasatul Qur’an Jombang ini mengingatkan, ketika seseorang menemukan bacaan orang lain yang tidak sama karena mempunyai jalur sanad yang berbeda, maka hendaklah tidak mudah menjustifikasi salah satunya benar dan yang lain salah.
Sementara itu, direktur LKPPQ Ar-Rahmah, ust. Ahmad Jaeni, MA menyampaikan bahwa LKPPQ sejauh ini telah melakukan sertifikasi kepada lebih dari 200 peserta. Tentu angka ini masih jauh jika dibanding jumlah guru Al-Qur’an di Kab. Bogor yang jumlahnya sekitar 14.000 lebih. Alumni Madrasah Huffaz Pesantren Al-Munawir Krapak ini berharap LKPPQ dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan stakeholders lainnya, termasuk Kementerian Agama Kab. Bogor.
Dalam kesempatan ini pula dilakukan soft launching karya Dr. H. Fahrur Rozi, kitab Al-Muyassar fi Qira’at as-Sab’u yang ditandai dengan penyerahan secara simbolik dari penyusun kepada Ketua Yayasan Ar-Rahmah dan Direktur LKPPQ.(Kelana Peterson).