Jakarta, Trenzindonesia | Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menegaskan kesiapan sektor pariwisata menghadapi lonjakan wisatawan pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Operasi Lilin 2024, Menpar memaparkan strategi yang telah disiapkan untuk mendukung pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan selama momen liburan yang diprediksi melibatkan 110,67 juta pergerakan masyarakat.
Menpar menyebutkan bahwa pergerakan wisatawan diprediksi akan mencapai puncaknya pada:
21-24 Desember 2024
28-31 Desember 2024
2-5 Januari 2025
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, Pulau Jawa masih menjadi pusat utama pergerakan wisatawan. Tiga provinsi dengan tujuan favorit adalah:
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Barat
Selain itu, daerah seperti Jabodetabek, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bali, Lampung, dan Sulawesi Selatan juga diperkirakan akan menjadi destinasi yang ramai dikunjungi.
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan, Kemenpar menerapkan sejumlah strategi:
Surat Edaran Menteri Pariwisata
Kemenpar telah merilis surat edaran tentang “Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan” kepada berbagai pemangku kepentingan. Edaran ini menekankan pentingnya standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) di setiap destinasi wisata.
Risk Assessment dan Peninjauan Lapangan
Setiap destinasi diimbau untuk melakukan risk assessment, terutama di lokasi-lokasi dengan potensi kunjungan tinggi. Peninjauan langsung juga dilakukan ke berbagai destinasi, seperti:
Bandara Ngurah Rai Bali
Bandara Blimbingsari Banyuwangi
Pelabuhan Ketapang Banyuwangi
Pelabuhan Gilimanuk
Kunjungan berikutnya akan menyasar destinasi wisata populer, seperti Taman Impian Jaya Ancol, Kebun Binatang Ragunan, dan Taman Safari Bogor.
Manajemen Krisis Pariwisata
Kemenpar mengaktifkan manajemen krisis untuk memantau aktivitas pariwisata, sekaligus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan stakeholder untuk memastikan kesiapan fasilitas dan infrastruktur.
Antisipasi Cuaca Ekstrem
Peringatan dari BMKG tentang potensi cuaca ekstrem menjadi perhatian serius. Menpar mendorong semua pihak untuk memantau prakiraan cuaca secara berkala agar wisatawan tetap merasa aman.
“Cuaca ekstrem dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Kami meminta destinasi wisata untuk memprioritaskan keamanan pengunjung dengan memperhatikan prakiraan cuaca terbaru,” ujar Widiyanti.
Dalam rapat tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan 2.794 posko yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk 1.852 pos pengamanan, 735 pos pelayanan, dan 207 pos terpadu. Fokus pengamanan meliputi gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, serta objek wisata.
“Dengan kolaborasi seluruh pihak, kami harap masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman dan nyaman,” kata Kapolri.
Kemenpar juga memaksimalkan kanal komunikasi untuk menyebarkan informasi praktis kepada wisatawan, termasuk panduan menjaga pengalaman wisata yang aman dan bertanggung jawab. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran wisatawan dalam menghadapi berbagai situasi selama liburan. (Da_Bon/Fjr) | Foto: istimewa