Direksi PT PT Magic Crystal Indo (MCI) dan China Energy Conservation and Environmental Protection Group (CECEP)
Jakarta, Trenzindonesia.com | Langkah besar menuju masa depan energi bersih di Indonesia dimulai dengan kolaborasi strategis antara PT Magic Crystal Indo (MCI) dan China Energy Conservation and Environmental Protection Group (CECEP). Kedua perusahaan menandatangani kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) yang akan berlokasi di Kalimantan Timur (Kaltim), dengan investasi senilai Rp3–4 triliun.
Proyek ambisius ini bertujuan mengubah limbah perkotaan menjadi sumber energi hijau yang berkelanjutan, sejalan dengan visi ekonomi sirkular dan target transisi energi nasional. Dengan teknologi pengolahan sampah mutakhir asal Tiongkok, PLTSA ini diharapkan mampu menjadi solusi konkret terhadap krisis sampah sekaligus penyedia energi bersih bagi masyarakat.
Ubah Tumpukan Sampah Jadi Sumber Energi
Project Manager PT MCI, Adel Ivandri, menjelaskan bahwa fokus utama perusahaan kini tertuju pada proyek PLTSA sebagai inovasi dalam pengelolaan limbah perkotaan.
“Kami berharap dapat mengubah limbah atau sampah kota menjadi sumber energi hijau yang bernilai,” ujar Adel Ivandri saat konferensi pers di Jakarta, Senin (13/10/2025).
Ia menambahkan, pembangunan PLTSA menjadi bentuk nyata dari kepedulian terhadap masalah pencemaran lingkungan yang semakin serius akibat penumpukan sampah. “Kami ingin membawa visi Indonesia yang lebih maju dan hijau melalui energi bersih,” tegasnya.
Investasi Triliunan Rupiah Untuk Energi Berkelanjutan
Proyek ini akan menelan investasi besar antara USD 200–300 juta atau sekitar Rp3–4 triliun, dan menjadi langkah awal dari rencana pembangunan PLTSA di berbagai wilayah Indonesia.
Perwakilan MCI, Mr. Jevon Liu, menegaskan bahwa proyek perdana akan dibangun di Kalimantan Timur.
“Kami memulai di Kaltim sebagai proyek percontohan untuk daerah lain di Indonesia,” ungkapnya.
Dengan kapasitas pengolahan 2.000 ton sampah per hari, PLTSA ini diperkirakan mampu menghasilkan 40 hingga 45 Megawatt listrik. Kapasitas tersebut menjadikan fasilitas ini sebagai salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara dalam kategori pengolahan sampah menjadi energi.
Teknologi Ramah Lingkungan dari Tiongkok
Adel Ivandri menegaskan bahwa PT MCI mengadopsi teknologi nomor satu di Tiongkok dalam proses pengolahan sampahnya.
“Kami membawa teknologi paling mutakhir, yang sudah terbukti efisien dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Teknologi tersebut akan digunakan untuk mengubah sampah yang tidak dapat didaur ulang menjadi energi panas dan listrik, sekaligus mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
Model Percontohan Nasional Energi Hijau
Menurut Jevon Liu, keberhasilan pembangunan PLTSA di Kaltim diharapkan menjadi model nasional bagi kota-kota lain di Indonesia yang menghadapi persoalan sampah perkotaan.
“Jika kami berhasil, kami siap membawa energi hijau ini ke berbagai kota di Indonesia,” katanya optimistis.
Kolaborasi PT Magic Crystal Indo dan CECEP ini menjadi salah satu wujud nyata dukungan sektor swasta terhadap program transisi energi dan pengurangan emisi karbon. Selain mengurangi beban TPA, proyek ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mewujudkan Net Zero Emission 2060.
Dengan proyek ini, Kaltim bukan hanya akan dikenal sebagai penghasil energi fosil, tetapi juga pionir dalam energi hijau berbasis pengelolaan sampah berkelanjutan.
