JAKARTA, Trenzindonesia | Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kembali menggelar Anugerah Jurnalistik Adinegoro, penghargaan tertinggi bagi karya jurnalistik Indonesia.
Tahun ini, anugerah bergengsi ini mengangkat tema “Merawat Kebangsaan dan Demokrasi” dengan hadiah menggiurkan senilai Rp35 juta.
Tema “Merawat Kebangsaan dan Demokrasi” diambil dari kutipan Adinegoro pada tahun 1953. Sejarah Adinegoro sebagai pionir jurnalistik Indonesia memberikan inspirasi bagi para jurnalis masa kini untuk mengangkat isu-isu kebangsaan dan demokrasi dalam karya-karya mereka. Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari, menyatakan bahwa tema ini masih relevan dengan permasalahan bangsa hingga saat ini.
Menariknya, Atal menekankan bahwa “Merawat Kebangsaan dan Demokrasi” tidak selalu harus berhubungan dengan politik semata. Seorang jurnalis memiliki kebebasan untuk mengangkat tema ini dari berbagai sisi kehidupan, termasuk dalam bidang budaya dan human interest.
Ada tujuh kategori dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023, termasuk Liputan Berkedalaman untuk media cetak, media siber, media televisi, dan media radio. Selain itu, ada kategori Karya Foto Jurnalistik dan Karya Karikatur Opini untuk media cetak dan media siber, serta Karya Jurnalistik Video untuk media sosial.
Para peserta dinilai berdasarkan karya-karya yang telah dipublikasikan, ditayangkan, atau disiarkan di berbagai media sejak 1 Desember 2022 hingga 30 November 2023. Pengiriman naskah akan dibuka pada 1 Oktober 2023 dan ditutup pada 30 November 2023. Proses penjurian akan berlangsung pada bulan Desember, dengan para juri yang merupakan tokoh pers, pengamat, dan akademisi yang kompeten di bidang jurnalistik.
Tidak hanya prestise sebagai penghargaan tertinggi dalam profesi jurnalistik di Indonesia, namun hadiah sebesar Rp35 juta untuk setiap pemenang dalam kategori menjadi daya tarik tersendiri bagi para wartawan. Hal ini menandai kenaikan hadiah dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp30 juta. Rita Sri Hastuti, Ketua Panitia Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023, berharap kenaikan hadiah ini dapat memikat banyak wartawan Indonesia untuk berpartisipasi dan mengirimkan karyanya sebagai peserta.
Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari, berbangga dengan eksistensi Anugerah Jurnalistik Adinegoro yang mengambil nama besar Djamaludin Adinegoro sebagai sosok panutan. Ia mengimbau seluruh DPD PWI di Indonesia untuk mendorong wartawannya agar ikut serta dalam ajang ini tanpa melupakan Kode Etik Jurnalistik.
Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 menjadi momentum bagi para jurnalis Indonesia untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuan serta dedikasi mereka dalam menyajikan karya-karya jurnalistik yang berkualitas. Semoga penghargaan ini akan terus mendorong perbaikan dan meningkatkan standar profesi jurnalistik di Tanah Air. (PR / Fjr) | Foto : Dok. PWI Pusat