Jakarta, Trenzindonesia | Sandec Sahetapy, seorang tokoh kebudayaan dan pejuang seni, menerima Gelar Kehormatan Doktor Honoris Causa (DR. H.C) dari World Peace Mission and Human Rights Academy, sebuah lembaga internasional yang berafiliasi dengan PBB dan berkantor pusat di New York, Amerika Serikat.
Gelar istimewa ini diberikan atas dedikasi Sandec dalam memperjuangkan transparansi royalti musik di Indonesia dan menjaga benteng kebudayaan.
Gelar kehormatan ini menambah deretan tokoh Indonesia yang telah diakui dunia internasional, seperti WS Rendra, Sam Bimbo, Nyoman Nuarta, Garin Nugroho, dan Putu Wijaya. Sandec Sahetapy mendapatkan penghargaan ini di bidang Seni Budaya, menyoroti perannya sebagai inisiator perjuangan revolusi transparansi royalti musik Indonesia dan konsistensinya dalam memajukan budaya.
Dalam acara penyerahan yang berlangsung Jumat malam (24/5/2024), Sandec Sahetapy menyampaikan rasa syukurnya dan menegaskan pentingnya pelestarian budaya. “Penghargaan ini adalah bukti pengakuan global atas usaha yang berkelanjutan dalam melestarikan kekayaan budaya dunia, termasuk yang ada di Indonesia, terutama dalam bidang royalti,” ujar Sandec. Acara ini dihadiri oleh akademisi, tokoh masyarakat, kerabat, dan perwakilan 18 Raja Sultan Nusantara.
Sandec, yang dikenal sebagai tokoh gigih dalam memperjuangkan hak-hak pencipta lagu dan musisi, menjelaskan kriteria penerima penghargaan prestisius dari UNESCO, yaitu Bintang Guardian of the Culture Heritage. Penghargaan ini diberikan kepada individu atau kelompok yang berkontribusi luar biasa dalam melestarikan warisan budaya. Kriteria seleksinya meliputi kontribusi signifikan, inovasi dan kreativitas, dampak dan pengaruh, dedikasi jangka panjang, serta kolaborasi dan partisipasi.
Bintang Guardian of the Culture Heritage pertama kali diperkenalkan oleh UNESCO untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya melestarikan warisan budaya dalam berbagai bentuk, baik tangible (benda) maupun intangible (tak benda). Sandec menambahkan bahwa penghargaan ini mengakui upaya signifikan dalam melindungi, mempromosikan, dan mempertahankan warisan budaya yang berharga di berbagai negara.
Sebagai anak dari aktor Teater Ketjil, Charlie Sahetapy, Sandec telah membuktikan dirinya sebagai individu dengan ide-ide brilian dalam mengembangkan dan menjaga seni. Pengakuan lainnya termasuk gelar Tokoh Budayawan Peduli Bangsa dari Kumpulan Tokoh Nasional Kerabat Diraja Nusantara di Museum Bareto Garut.
Sandec yang juga dikenal dengan julukan “Man from the Street” karena sebagian hidupnya dihabiskan di jalanan, menekankan pentingnya melakukan kebaikan dalam setiap langkah hidup. “Nikmati hidup, nikmati masa muda. Kelak akan kita nikmati juga hasilnya. Baik buruk yang dilakukan akan dimintai pertanggungjawaban di kemudian hari. Tetaplah lakukan kebaikan, maka kebaikan akan selalu mengikutimu,” katanya.
Pemilik nama lengkap Sri Paduka Sandec Sahetapy Sastradipura ini, yang berasal dari Kerajaan IHA Saparua Noraito Amapati, yang di pertuan Gelar Kebesaran di hadapan Rakyat Amahei Seram Upu Tete Ono Olo. Yang berarti pemimpin besar yang di hormati dari negeri, tidak akan gentar terhadap siapapun yang akan menghancurkan Budaya Indonesia, kini resmi menyandang gelar DR. H.C, memperkuat posisinya sebagai tokoh yang dihormati dan berpengaruh dalam bidang seni dan budaya Indonesia. (Fjr) | Vfoto: Istimewa