Kita Bantu Orang, Tuhan Bantu Kita
Jakarta, Trenzindonesia | Fenomena Pinjaman Online (Pinjol) telah menjelma menjadi momok di masyarakat, dengan banyak korban yang harus kehilangan harta benda, harga diri, bahkan nyawa.
Pakar keuangan Agung Budi Prasetyo dalam sosialisasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta pada Juli lalu mengungkapkan dampak mengerikan dari pinjol.
“Dua ribu pasangan suami istri bercerai di Tangerang gara-gara pinjol. Yang menyedihkan, korban terbanyak justru adalah guru sekolah,” ungkapnya.
Lebih tragis lagi, banyak orang yang memilih bunuh diri karena malu terjerat pinjol. Stigma sosial yang melekat membuat mereka enggan mencari solusi.
Namun, menurut Ahmad Maulana, CEO Malahayati Consultant atau akrab disapa Ujay, persoalan pinjol dapat diselesaikan tanpa harus merasa malu, kehilangan harga diri, apalagi mengorbankan nyawa.
Melalui program edukasi dan konsultasi keuangan yang terarah, PT Malahayati Nusantara Raya (Malahayati Consultant), dengan slogan “Kita Bantu Orang Tuhan Bantu Kita” telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijaksana.
Baca Juga :
Hingga kini, Malahayati Consultant, yang berbasis di Mampang, Jakarta Selatan, telah membantu lebih dari 5.500 orang yang terjerat pinjol sejak berdiri pada tahun 2012.
“Orang kita sering merasa terjebak dalam aib. Padahal semua masalah bisa diselesaikan, termasuk pinjol. Tidak perlu malu apalagi sampai bunuh diri,” jelas Ahmad saat ditemui di kantornya pada Senin (5/7/2024).
Ahmad Maulana, jebolan pesantren yang kini menjadi konsultan berpengalaman, bersama timnya memberikan solusi kepada korban pinjol dengan prinsip membantu tanpa menentukan biaya tertentu bagi klien.
“Bagi kami, membantu orang adalah jalan untuk mendapatkan pertolongan Tuhan,” tegasnya.
Menurut Ahmad Maulana, nasabah tidak perlu takut jika mengalami gagal bayar pinjaman online. Perusahaan pinjol tidak mengalami kerugian besar, karena pinjaman mereka telah diasuransikan dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Modus utama perusahaan pinjol untuk menekan nasabah agar membayar biasanya adalah dengan menyebarkan informasi memalukan ke kontak di ponsel si peminjam. Untuk itu, Malahayati Consultant menawarkan bantuan teknis untuk membersihkan data-data terkait pinjol dari nomor telepon nasabah tanpa menghapus kontak lainnya.
“Nomor telepon tidak akan kami buang, hanya data terkait pinjol yang akan dibersihkan. Dalam satu hingga tiga bulan, nomor akan kami kembalikan kepada pemiliknya,” ujar Ahmad.
Ahmad Maulana menegaskan bahwa tidak ada persoalan dalam pinjol yang tidak dapat diselesaikan.
“Datang saja ke sini. Insya Allah kami bantu. Tidak perlu frustrasi apalagi bunuh diri,” kata lelaki yang pernah mengawali kariernya sebagai penagih utang di bank ini.
Langkah Bijak Menghadapi Pinjol
Fenomena pinjol seharusnya menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan. Ahmad Maulana mengingatkan bahwa setiap masalah, termasuk pinjol, selalu memiliki jalan keluar. Dengan adanya lembaga seperti Malahayati Consultant, masyarakat yang terjerat pinjol dapat menemukan solusi yang tidak hanya meringankan beban tetapi juga menjaga martabat mereka sebagai individu. (Fjr)