Jakarta, Trenzindonesia.com | Ketua Panitia Pemilihan Dewan Kota (PPDK) tingkat Kota Jakarta Timur, Rasminto, menegaskan bahwa calon Dewan Kota Jakarta Timur harus memahami dinamika kota dan memiliki kedekatan dengan warga. Hal ini disampaikan dalam pernyataan resminya.
“Kita harap, para calon Dewan Kota memiliki pengalaman dalam pemerintahan daerah atau keterlibatan dalam proyek-proyek pembangunan kota maupun dekat dengan warga sebagai nilai tambahnya,” kata Rasminto.
Kompetensi Urban dan Keterlibatan Warga
Rasminto menekankan bahwa calon Dewan Kota wajib memiliki kemampuan untuk menangani masalah-masalah urban seperti isu-isu lokal, termasuk infrastruktur, pelayanan publik, pelestarian kebudayaan Betawi, dan kesejahteraan warga. Kompetensi ini dianggap sebagai dasar yang harus dimiliki para calon.
“Kemampuan menangani masalah urban kota Jakarta sangat kompleks, sehingga ini kompetensi dasar yang harus dimiliki para calon,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kedekatan dengan warga sebagai modal utama. “Kedekatan dengan warga menjadi modal utama, karena mereka diharapkan dapat menggalang partisipasi dan aspirasi masyarakat untuk memastikan kebijakan yang diambil relevan dan responsif terhadap kebutuhan warga kota,” ujarnya.
Pemahaman Kebangsaan dan Uji Kelayakan
Anggota Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Provinsi Daerah Khusus Jakarta ini menambahkan bahwa calon Dewan Kota juga harus memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai kebangsaan. Ini mencakup pemahaman konstitusi, pluralisme, serta semangat gotong royong di masyarakat.
“Sebagai mitra strategis Walikota, calon Dewan Kota harus memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai kebangsaan,” kata Rasminto.
Saat ini, pemilihan calon Dewan Kota Jakarta Timur sedang berlangsung di tingkat kota. Dari 65 kelurahan di Kota Jakarta Timur, terdapat 61 kelurahan yang mengutus calonnya untuk pemilihan tingkat kota. Panitia seleksi lainnya terdiri dari kalangan perguruan tinggi, profesi, dan unsur tokoh masyarakat, yaitu Prof. Achmad Husen (Guru Besar UNJ), Dr. Rudy Max Damara (ITSL Trisakti), Rachmat Dimas (UIC), Ananta Ginting (Ketua Kadin Jakarta Timur), Raja Ardila (Psikolog), dan Dr. Mulawarman Hannase (FKPT Jakarta).