JAKARTA, Trenz News | Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjadi bintang tamu di Podkabs (Podcast Kabinet dan Sekretariat Kabinet) Episode 2 yang tayang perdana di kanal YouTube dan Spotify Sekretariat Kabinet (Setkab), Jumat (18/03/2022).
Dalam obrolan yang dikemas santai ini, pria yang kerap disapa Pak Bas tersebut berbagi kisahnya saat meniti karier sebagai birokrat hingga dipercaya menjadi orang nomor satu di Kementerian PUPR.
“Saya orang (Kementerian) PU lama, dari sejak awal. Saya sangat bangga sebagai birokrat,” ujar Pak Bas.
Dikisahkan Pak Bas, kariernya tidak dimulai di Jakarta, melainkan di Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah (1981-1984) dan Proyek Pengembangan Air Tanah Nusa Tenggara Timur (1984-1987). Kemudian di tahun 1987 Pak Bas berangkat ke Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan magister (S2) dan doktor (S3) di Teknik Sipil di Colorado State University. Usai menjalani pendidikan pascasarjana, Basuki kemudian melanjutkan kariernya di Jakarta.
Di tahun 2003, Pak Bas berhasil menjadi direktur jenderal (dirjen) termuda di Kementerian PU yang dulu bernama Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
“Direktur jenderal termuda waktu itu umur 48, di PU. Padahal waktu itu kan di PU banyak sekali para senior saya yang jago-jago, tapi Pak Menteri Alm. Pak Soenarno waktu itu menunjuk saya sebagai Dirjen Sumber Daya Air,” kisahnya.
Perjalanan karier Pak Bas selanjutnya adalah sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (2005—2007), Inspektur Jenderal (2007—2013), Direktur Jenderal Penataan Ruang (2013—2014), hingga akhirnya di tahun 2014 dipercaya oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri PUPR.
Hal yang berkesan saat menjadi birokrat di Kementerian PU, kata Pak Bas, adalah saat dirinya dipercaya menangani berbagai bencana di tanah air. Penanganan bencana, tuturnya, akan memperlihatkan karakter dan kepimpinan seseorang.
“Yang berkesan buat saya selain (sebagai) direktur jenderal (termuda), saya ditunjuk pada saat adanya bencana-bencana, pasti sebagai tim atau ketua tim. Menangani disaster itu harus dengan love, dengan cinta. Apapun, mau kompetensi, mau macam-macam, tapi terakhir, love. Harus menangani disaster dengan love. Kalau enggak, pasti tewas kita,” ujarnya.
Tercatat Pak Bas pernah menjadi Ketua Kelompok Kerja Sumber Daya Air (SDA) Rehabilitasi Pasca Tsunami Aceh (2004—2005), Ketua Tim Independen Penanggulangan Kerusakan Jalan Tol Purbaleunyi (2006), Anggota Tim Nasional Penanggulangan Kerawanan Pangan Yahukimo, Papua (2006), serta Ketua Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (2006—2007).
Di Podkabs, Basuki juga mengungkapkan bahwa di tengah berbagai pekerjaan dan tantangan yang dihadapi untuk mencapai target yang diberikan Presiden Jokowi, dirinya juga masih meluangkan waktu untuk menjalankan hobinya dalam bermusik.
“Working hard, playing hard. Main band, main drum khususnya, itu bukan hanya hiburan buat saya tapi kayak olahraga buat saya,” tuturnya.
Pak Bas mengungkapkan bahwa dirinya lebih menggemari musisi tanah air dibandingkan musisi mancanegara. Musisi Iwan Fals, grup musik Gigi, hingga grup musik Radja terlihat pernah bermusik bersama Pak Bas.
Tak hanya itu, Pak Bas juga berbagi berbagai pengalaman unik saat mendampingi Presiden melakukan kunjungan kerja, mulai dari obrolan bersama para pembantu Presiden lainnya, waktu makan yang kerap tertunda, hingga pertandingan makan durian.
“Saya kalau menemani beliau (Presiden Jokowi) gitu, mendampingi beliau, itu saya kalau ada Pak Seskab (Sekretaris Kabinet Pramono Anung), Pak Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara Pratikno), saya, itu enggak pernah ngomong kerjaan. Ngomong yang rileks-rileks,” ujarnya.
Menutup kisahnya, Pak Bas menyampaikan pesan khususnya kepada para generasi muda agar tetap semangat dalam menjalani proses dalam berkarier dan hidup, baik yang proses duniawi maupun ukhrawi. Hal ini, imbuh Pak Bas, selalu ditekankan kepada jajaran di Kementerian PU.
“Saya ingin meninggalkan PU ini bukan jembatan, bukan jalan, bukan gedung-gedung, tapi saya ingin meninggalkan PU ini organisasi yang amanah, yang kredibel, dipercaya oleh masyarakat dan pemerintah, dengan orang-orang yang kompeten dan militan untuk ke depan,” tandasnya.
Sebagai informasi, Podkabs adalah podcast atau siniar resmi Setkab yang berisi banyak obrolan dan diskusi tentang berbagai topik, mulai dari kebijakan pemerintah atau pun hot issue yang berkembang di masyarakat saat ini. Diskusi dengan berbagai narasumber tersebut dikemas dengan penyampaian yang ringan dan juga santai. (DND/TGH/FID/MAY/UN-Fjr) | Foto: Setkab.go.id