Seoul, Trenz News | Dalam pertemuan antara Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dengan Executive Vice President HMC Park Hong Jae di Seoul, Korea Selatan (Korsel), Selasa (25/6) lalu, Produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company (HMC) akan segera merealisasikan investasinya dengan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor
Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan, sejak awal Januari 2018, Hyundai mengungkapkan rencana untuk membangun pabrik di kawasan Asean dan Indonesia sebagai pilihan lokasinya.
“Apalagi, Indonesia memiliki bahan baku bijih nikel yang bisa digunakan untuk produksi baterai lithium-ion sebagai komponen penting kendaraan listrik,” ungkap Harjanto.
Harjanto menjelaskan, dari total kapasitas produksi HMC di Indonesia, sebagian akan digunakan untuk membuat kendaraan listrik. Dari kapasitas itu, sebagian besar untuk mengisi pasar ekspor ke Asia Tenggara dan Australia, serta sisanya untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Baca Juga:
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Industri dan Energi (MoTIE) Korea Selatan Sung Yun Mo menambahkan, penguatan kerja sama Indonesia dan Korea Selatan meliputi banyak sektor industri. Tidak hanya sektor industri baja dan kimia, tetapi juga akan menyasar ke sektor industri otomotif. Bahkan, investasi ini dinilai penting karena dapat memperdalam struktur manufaktur dan meningkatkan daya saing industri di Indonesia.
“Kerja sama otomotif juga membuka kesempatan untuk penyedia komponen, dengan kebutuhan komponen kendaraan yang cukup banyak, ini bisa memperkuat juga IKM di Indonesia. Kerja sama ini sangat berarti, karena akan meningkatkan daya saing, dan berkontribusi terhadap ekosistem industri yang lebih sehat,” papar Sung Yun Mo. (Humas Kemenperin/ES/setkab.go.id) | Foto: google.co.id