Skandal Tambang Timah
Pangkalpinang, Rtrenzindonesia | Baru sehari dilantik sebagai Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) periode 2025–2030, Hidayat Arsani langsung menggebrak dengan tekad besar: mengupayakan pengembalian kerugian negara sebesar Rp271 triliun yang timbul dari skandal tata kelola pertambangan timah.
“Sekarang ini dengan dilantiknya saya dengan sah hari ini, kita akan mengusahakan PAD Rp271 triliun itu dapat kembali ke dalam kas daerah,” tegas Hidayat usai Rapat Paripurna Penyampaian Pidato Gubernur di DPRD Babel, Senin (21/4).
Pernyataan ini menegaskan komitmen Hidayat untuk membenahi akar persoalan ekonomi di Babel, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya alam. Ia menyatakan akan menggandeng seluruh pemangku kepentingan guna memulihkan potensi penerimaan daerah yang selama ini bocor.
Dalam pidato perdananya, Gubernur juga menegaskan siap menjalankan tiga poin rekomendasi DPRD Babel, yang salah satunya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata.
“Dengan kondisi ekonomi Bangka Belitung yang saat ini sedang tidak baik-baik saja, di masa kepemimpinan saya bersama wakil saya, kami akan menjalin hubungan yang baik dengan seluruh elemen dan menjunjung tinggi nilai keadilan yang merata,” ujarnya.
Dikenal sebagai sosok tegas namun terbuka, Hidayat juga menyatakan komitmen terhadap transparansi dan keterbukaan terhadap kritik publik. Ia ingin masyarakat ikut mengawal jalannya pemerintahan.
“Saya akan sangat menerima kritik dan saran dari masyarakat untuk menghindari kecurigaan terhadap pemerintah. Dengan komunikasi yang transparan ini, saya berharap masyarakat dapat ikut andil dalam membangun Bangka Belitung,” katanya.
Tak hanya fokus pada isu ekonomi dan tata kelola, Gubernur Hidayat juga langsung menyoroti kekosongan jabatan eselon II di lingkungan Pemprov Babel. Ia berjanji akan segera melakukan penataan ulang dan rotasi jabatan berbasis kompetensi dan profesionalisme.
“Tentu kita akan melakukan rotasi yang sesuai dengan tegak lurus. Sekarang ini banyak kekosongan di eselon II, jadi kita benahi terlebih dahulu SDM kita,” tandasnya. (Kelana/Fjr) | Foto: istimewa